Berempat.com – Guna terus meningkatkan penetrasi pasar ekspor Usaha Kecil dan Menengah (UKM)-Industri Kecil dan Menengah (IKM) Indonesia, 3 pihak penting ini pun melakuan penandatanganan nota kesepahaman bersama 10 pelaku UKM-IKM pada pekan lalu di sela-sela Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di Tangerang.
Ketiga pihak tersebut ialah Gugus Tugas Pemberdayaan UKM-IKM Ekspor Indonesian Diaspora Network-United (IDN-United), Indonesian Diaspora SME-SMI Export Empowerment Development (ID-SEED), dan Indonesia In Your Hand Network.
Sementara untuk 10 pelaku UKM-IKM yang sudah siap mengekspor produknya ialah produk sepatu running shoes dari Tangerang, produk cokelat dari Bandung, produk olahan kelapa dari Depok, Organic Tea dari Solok-Sumbar, produk Kopi dan rempah dari Medan, Ceramics Tiles dari Banten, produk sambal dari Yogyakarta, Fruit Wine dan Herbal Drink, Apparel Beachwear, Fashion Batik & Tenun serta Silver Jewelry dari Celuk-Bali.
“Dalam upaya masuk pasar global diperlukan sinergi baik dengan perwakilan pemerintah RI di negara tujuan maupun melalui jaringan diaspora yang tersebar di berbagai negara. Kami siap mendukung UKM-IKM Indonesia untuk promosi, branding dan pemasaran ke pasar global,” ujar Direktur Gugus Tugas Pemberdayaan UKM-IKM IDN-United Ira Damayanti dalam rilis yang diterima Berempat.com, Rabu (31/10).
CEO Indonesia In Your Hand Network Amiranto Wibowo menambahkan, dalam menghadapi era industri 4.0 strategi pengembangan ekspor saat ini tidak bisa lepas dari e-commerce atau pedagangan elektronik.
“Pemasaran melalui e-commerce adalah cara jitu untuk memperkenalkan produk di pasar bebas dan kami punya tools untuk membantu UKM-IKM memasarkan produk mereka ke pasar Amerika, Australia, Eropa, dan Dubai,” ujarnya.
Adapun isi dari nota kesepahaman yaitu mengenai sinergi kerja sama promosi dan pemasaran UKM-IKM di luar negeri melalui platform e-commerce oleh USA/Australia In Your Hand webstore, serta bisnis representatif di luar negeri oleh Diaspora Indonesia, dengan target penjualan ekspor berkisar US$10.000–100.000 dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
Turut hadir menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara lain Dirjen PEN Arlinda Jazid, Kadin Indonesia dan Komtap NAFTA (North America Free Trade Association) Jon Masli, dan Kepala ITPC Sydney Agung Haris.