Pada awal Oktober 2023, TikTok Shop resmi menghentikan operasionalnya di Indonesia setelah pemberlakuan regulasi yang melarang fitur e-commerce dan media sosial berada dalam satu aplikasi. Namun, terdapat kabar bahwa TikTok Shop berencana untuk kembali beroperasi dan sedang mempertimbangkan investasi di Tokopedia dalam bentuk perusahaan patungan.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, TikTok telah melakukan pendekatan kepada lima e-commerce, salah satunya Tokopedia. Teten menyebutkan lima e-commerce tersebut meliputi Tokopedia, Blibli, Bukalapak, dan GoTo. Sumber-sumber lain juga mengindikasikan bahwa TikTok dan GoTo sedang menjajaki potensi investasi di Tokopedia yang mungkin akan terealisasi dalam beberapa minggu mendatang.
“Saya tahu ada tiga e-commerce yang sudah dihubungi oleh TikTok. Saya tahu bukan dari TikTok, tapi dari mereka yang dihubungi,” ujar Teten kepada media di Jakarta. Dengan demikian, Teten optimis bahwa TikTok Shop akan segera hadir kembali di Indonesia.
Isu Tiktok Memilih Untuk Berinvestasi di Tokopedia
Berdasarkan informasi dari Bloomberg pada Senin, 27 November 2023, terdapat kecenderungan bahwa TikTok lebih memilih untuk berinvestasi di Tokopedia dibandingkan opsi lainnya. Kesepakatan investasi ini diharapkan akan berbentuk usaha patungan.
“Investasi ini merupakan salah satu dari beberapa opsi yang dipertimbangkan oleh perusahaan Cina itu untuk mencoba dan memulai kembali bisnis toko online di pasar e-commerce terbesarnya,” ungkap sumber dari Bloomberg. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa kesepakatan ini kemungkinan akan terselesaikan dalam beberapa pekan ke depan.
Dilansir dari Bloomberg, langkah ini diyakini sebagai salah satu strategi ByteDance untuk mengembalikan layanan toko online mereka, TikTok Shop, yang telah diblokir di Indonesia sejak Oktober 2023. Agar dapat beroperasi kembali di Tanah Air, ByteDance nampaknya akan fokus berinvestasi di sektor e-commerce GoTo Group, khususnya Tokopedia.
Kabar mengenai investasi ByteDance di Tokopedia masih dalam tahap diskusi intensif, dan hasil pembicaraan tersebut kemungkinan akan membutuhkan persetujuan dari pemerintah dan pihak terkait. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari kedua belah pihak mengenai kerjasama ini.
