Berempat.com – Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia Tbk. yang berlangsung pada Rabu (12/9) kemarin, para pemangku kepentingan telah sepakat untuk mengganti posisi Direktur Utama Garuda Indonesia. Ialah I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara yang ditunjuk sebagai suksesor Pahala N. Mansyuri.
Sebagai dirut baru, Ari pun dihadapkan pada berbagai tantangan yang mesti dihadapi. Salah satunya dalam hal peningkatan pendapatan perusahaan yang menjadi fokus Ari dalam kepemimpinannya. Dan guna meningkatkan pendapatan, Ari pun telah membidik rute baru yang bisa dioptimalkan Garuda Indonesia.
“Kita harus melihat ceruk-ceruk baru di Jepang, China, lalu khusus umrah, dicarter, dan rute domestik yang sebelumnya dimiliki pesaing,” terang Ari di Tangerang, Rabu (12/9).
Mantan Dirut Pelindo III ini pun tetap fokus mengembangkan rute domestik. Pasalnya, menurutnya, penerbangan domestik masih menjadi rute yang paling menguntungkan. Sebab itu, ia pun berharap maskapai plat merah ini bisa mendapatkan satu atau dua slot di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
“Kami berniat mengurangi loss, targetnya di bawah US$ 100 juta minimum,” ujar Ari
Langkah lain yang akan dilakukan Ari ialah dengan mendefinisikan kembali struktur biaya perseroan. Ia melihat bahwa sebenarnya pelanggan Garuda tersegmentasi, namun sayangnya produk perseroan hanya satu.
“Contohnya, ATR dengan cost structure Garuda, level atau standar Garuda saat ini itu harus diubah,” terangnya.
Sementara itu, usai tak lagi menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia, Pahala masih belum tahu akan berlabuh ke mana.
“Belum tahu ya (mau ke mana),” ujar Pahala dalam kesempatan yang sama.
