Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Harga Jual Sapi di Blitar Meningkat Jelang Idul Adha, Pedagang Bersuka Cita

Harga Jual Sapi di Blitar Meningkat Jelang Idul Adha, Pedagang Bersuka Cita

0
Harga Jual Sapi di Blitar Meningkat Jelang Idul Adha, Pedagang Bersuka Cita

Harga jual sapi di Blitar mengalami peningkatan menjelang Idul Adha. Saat ini, harga sapi berada dalam kisaran Rp 22 juta hingga Rp 24 juta per ekor untuk ukuran sedang.

Kenaikan harga sapi menjadi berita baik bagi para pedagang sapi, termasuk Nur Budi Trianto, salah seorang pedagang sapi di Blitar. Ia merasa lega dengan penjualan hewan kurban tahun ini karena harga sapi berangsur-angsur naik di pasaran.

“Sekarang sudah naik sekitar Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Dari harga normal sekitar Rp 20 juta, sekarang menjadi sekitar Rp 22 juta sampai Rp 50 juta per ekor,” terang Budi pada Jumat (9/6/2023).

Budi melaporkan bahwa permintaan hewan kurban semakin meningkat menjelang Idul Adha. Sekitar 150 ekor sapi miliknya sudah terjual, dengan pembeli datang dari dalam dan luar kota, seperti Tangerang, Brebes, Indramayu, dan sebagainya.

“Kami sudah berhasil menjual 150 ekor sapi. Namun, kami masih memiliki 12 ekor lagi di rumah. Untuk memenuhi stok, kami akan mencari lagi selama masih ada pasar,” ujar Budi.

Pedagang Bernapas Lega

Menurut Budi, pedagang sapi tahun ini dapat bernapas lega karena harga sapi lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, Blitar dilanda kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sehingga harga jual sapi sangat rendah dan merugikan para pedagang.

Imam Tohari, pedagang sapi lainnya, juga mengungkapkan bahwa penjualan sapi menjelang Idul Adha tahun ini cukup tinggi. Antusiasme masyarakat dalam membeli sapi untuk hewan kurban meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Sekarang ada peningkatan pembeli karena tidak ada kasus PMK. Jadi penjualan lebih baik, melebihi tahun lalu yang hanya terjual 50 ekor sapi,” katanya.

Imam menjelaskan bahwa ia tidak menjual sapi yang menderita Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD). Sapi dengan penyakit tersebut tidak diperbolehkan untuk dijual maupun dijadikan hewan kurban. Oleh karena itu, para pedagang lebih selektif dalam menjual sapi-sapi yang sehat dan aman untuk hewan kurban.

“Kami tidak menjual sapi dengan penyakit LSD. Memang sebenarnya LSD bisa disembuhkan, tapi kami tidak ingin mengambil risiko. Kami tetap menjual sapi yang sehat dan aman untuk hewan kurban,” pungkasnya.

Dengan naiknya harga jual sapi dan meningkatnya antusiasme masyarakat, para pedagang sapi di Blitar dapat merasa lega dengan penjualan yang menguntungkan menjelang Idul Adha.

Exit mobile version