Berempat.com – PT Pertamina sudah menyatakan komitmennya untuk bisa menemukan cadangan migas raksasa yang baru sebagaimana yang diminta oleh SKK Migas. Salah satu strategi yang akan dilakukan ialah dengan melakukan studi bersama atau joint study. Karena itu, Pertamina sudah menyiapkan nilai investasi yang tergolong besar, yakni US$ 200 juta atau setara Rp 2,9 triliun (kurs Rp 14.964).
“Kami mempunyai komitmen untuk berinvestasi senilai US$ 200-240 juta. Bahkan kalau dikumpulkan US$1 miliar lebih,” ungkap Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (6/9). Namun, Dharmawan enggan membocorkan lokasi studi bersama yang dimaksud.
Menurut Dharmawan, sangat penting bagi perusahaan migas seperti Pertamina untuk bisa menemukan lokasi cadangan migas baru. “Perusahaan migas yang baik adalah yang mempunyai misi atau visi itu,” imbuhnya.
Dharmawan menjelaskan, joint study akan dilangsungkan di seluruh daerah di Indonesia yang memiliki prospek. Jika ada satu daerah yang dinyatakan punya prospek bagus maka akan dilakukan studi seismik hingga pengeboran. Namun, ia menegaskan bahwa studi ini akan memakan waktu yang lama dan panjang.
Pertamina sendiri menargetkan, mulai dari mengebor sumur eksplorasi hingga pengeboran diharapkan dapat dilakukan dalam lima atau enam tahun ke depan. Itu pun, belum masuk target untuk bisa benar-benar produksi.
“Jadi 5-6 tahun track record dari mulai joint study sampai pengeboran. Pertanyaannya bisa enggak kita lebih cepat dari itu,” papar Dharmawan.
Ia pun menegaskan, yang terpenting saat ini ialah komitmen yang dimiliki Pertamina untuk melakukan joint study dan eksplorasi sehingga bisa melakukan renewal. “Aset-aset WK (wilayah kerja) yang kami punya harapannya tidak hanya mature produksi aset, tapi juga memiliki nilai eksploration,” terangnya.
