Berempat.com – Dalam waktu dekat PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) berencana melakukan private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMT-HMETD) guna memperoleh pendanaan. Rencana tersebut sudah disetujui oleh para pemegang saham.
Jumlah saham yang akan dilepas nantinya maksimal 1,85 miliar saham atau 10% dari modal. Dan berdasarkan keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), per lembar saham yang diterbitkan itu memiliki harga paling kecil Rp 1.191,40. Dengan demikian CTRA dapat memperoleh dana segar mencapai Rp 2,2 triliun.
“Saat ini PMT-HMETD masih berupa rencana dan belum ada investor strategis. Kami merencanakan hal ini untuk dua tahun yang akan datang,” ungkap Direktur Independen CTRA Tulus Santoso, Senin (4/6).
Tulus mengungkapkan, nantinya hasil PMT-HMETD tersebut akan dialokasikan ke beberapa sektor, pertama adalah mengurangi beban utang. Menurutnya, saat ini net gearing ratio CTRA sudah cukup tinggi, yakni 28%. Padahal, perusahaan berusaha mempertahankan net gearing ratio di bawah 30%.
“Jadi kalau ada proyek baru kami membuka opsi untuk menanggulangi hal tersebut dengan PMT-HMETD,” tambah Tulus.
Selain itu, alokasi berikutnya akan diberikan pada pengembangan proyek baru yang tersebar di Indonesia. Dan salah satu proyek yang menjadi andalan ialah proyek reklamasi di Makassar.
Direktur Perseroan di Ciputra Artpreneur Nanik J. Santoso pada kesempatan yang sama mengungkapkan, proyek tersebut akan dibangun dalam dua tahap. Saat ini pembangunan yang dilakukan baru pada tahap pertama dengan progres 83%.
Proyek reklamasi tersebut memiliki area seluas 1.000 hektar dengan total anggaran Rp 1,8 triliun.
“Untuk pembayaran itu udah ada special term dengan kontraktor jadi progress pembayaran masih ada sisa 35% lagi,” sambung Nanik.