Lima Langkah Mengelola Risiko Usaha

0
16450
cara mengelola risiko
Mengelola resiko usaha (dok .dictio.id)
Pojok Bisnis

Agar suatu usaha dapat berjalan maka pelaku usaha harus mengetahui cara mengelola risiko usaha dengan baik. Karena itu ada Lima cara mengelola risiko tersebut, yaitu identifikasi (buat daftar) setiap risiko yang bisa terjadi, lakukan analisis dan ranking atau urutkan sesuai dengan besarnya dampak kerugian yang akan ditimbulkannya, tentukan upaya-upaya untuk mengatasinya sesuai dengan urutan yang ada, lakukan upaya tersebut sesuai pilihan skenario yang telah dibuat, dan lakukan evaluasi.

Identifikasi Risiko

Pelaku usaha perlu mengidentifikasi dan membuat daftar risiko apa saja yang akan dihadapi dan bisa merugikan usaha. Sebagai contoh sebuah usaha sepatu, dapat membuat daftar risiko usaha sebagai berikut:

  1. Risiko bahan baku (kulit) yang tidak selalu tersedia
  2. Risiko karena selera konsumen yang selalu berubah
  3. Risiko kenaikan harga bahan baku lainnya, dan seterusnya

Yang perlu dipahami dalam tahap ini adalah, bahwa setiap pelaku usaha memiliki risiko yang bisa saja sama dengan usaha yang lain (risiko kenaikan harga misalnya), namun juga bisa berbeda antara satu jenis usaha dengan jenis usaha lainnya. Sebagai contoh jenis risiko yang dihadapi usaha sepatu akan berbeda dengan risiko usaha dari usaha bakso.

Analisis dan Urutkan Risiko

Menganalisis dan mengurutkan risiko-risiko dalam daftar yang sudah dibuat, mulai dari yang paling penting (karena paling berbahaya atau karena potensi ruginya paling besar) sampai jenis risiko yang tidak terlalu penting. Sebagai contoh, bagi pengusaha sepatu di atas, perubahan selera konsumen adalah risiko yang paling harus diperhatikan, baru menyusul risiko karena sulitnya bahan baku dan seterusnya.

PT Mitra Mortar indonesia

Yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah, bahwa risiko yang penting bagi seorang pengusaha belum tentu penting juga untuk pengusaha yang sama. Sebagai contoh di atas, bagi seorang pengusaha sepatu yang sangat kreatif, perubahan selera konsumen bukanlah masalah baginya, justru kelangkaan bahan baku yang perlu harus diwaspadai.

Langkah Mengatasi Risiko

Setelah tahu mana risiko yang prioritas dan mana risiko yang kurang prioritas, maka langkah selanjutnya adalah memutuskan dan menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi risiko tersebut. Dalam contoh di atas, risiko karena adanya perubahan selera konsumen harus di atas dengan diversifikasi dan ide-ide kreatif untuk produk sepatu yang diproduksi, kesulitan bahan baku diatasi dengan memperbanyak sumber pemasok, dan persediaan yang cukup dan seterusnya.

Beberapa tips yang dapat dilakukan adalah:

  1. Kalau risiko tersebut sering terjadi dan bila terjadi dampaknya besar, lebih baik hindari saja melakukan usaha tersebut, karena potensi ruginya menjadi sangat besar.
  2. Kalau risiko tersebut jarang terjadi namun sekali terjadi dampaknya besar, lebih baik diasuransikan. Misalnya adanya pencurian.
  3. Kalau risiko tersebut sering terjadi namun dampaknya kecil, lakukan langkah pencegahan saja. Misalnya terjadinya hujan di tengah–tengah jam operasional usaha.
  4. Kalau risiko tersebut jarang terjadi dan dampaknya juga kecil, hadapi saja risiko tersebut. Kehabisan persediaan plastik pembungkus misalnya.

Action

Lakukan apa yang sudah direncanakan dan dipilih untuk mengatasi berbagai risiko yang ada tersebut. Percuma saja, ketiga langkah di atas sudah baik dan tepat namun tidak dilaksanakan. Bila ini terjadi maka potensi mengalami kerugian tetap akan terjadi.

Evaluasi

Bila sudah dilaksanakan berbagai upaya untuk mengelola dan mengurangi risiko usaha, maka evaluasi harus selalu dilakukan untuk melihat dan mengetahui apakah pilihan upaya untuk mengatasi berbagai risiko yang ada sudah efektif atau belum. Benarkah potensi kerugian sudah bisa dikurangi, masih tetap saja, atau bahkan malah menjadi semakin besar? Sebagai contoh, benarkah diversifikasi produk dan memunculkan ide-ide kreatif mampu menurunkan risiko karena perubahan selera konsumen?

Bila risiko kerugian mulai berkurang berarti tindakan yang dipilih pada langkah ketiga tadi sudah tepat, perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Bila risiko kerugian masih sama saja, maka tindakan mungkin perlu diubah dengan cara pengelolaan risiko yang lain atau dikombinasikan dengan yang lain. Bila risiko kerugian malah menjadi semakin besar, maka pilihan tindakan yang diambil kurang tepat, atau muncul risiko baru yang menyebabkan potensi kerugian justru semakin besar.

Langkah berikutnya adalah kembali lagi langkah pertama, membuat daftar baru risiko usaha. Mengapa harus membuat daftar baru risiko secara rutin? Karena, bisa saja dengan pengelolaan risiko sebelumnya, jumlah risiko usaha menjadi berkurang, masih tetap sama, atau bahkan menjadi lebih banyak. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi. Perubahan lingkungan usaha, baik dalam perusahaan sendiri, lingkungan sekitar dan lingkungan yang lebih luas sangat mempengaruhi banyak sedikitnya, besar kecilnya, berbahaya tidaknya risiko usaha yang akan dihadapi oleh setiap pelaku usaha.

Demikianlah, para pelaku usaha sekalian, sekilas mengenai risiko usaha dan cara mengelolanya. Sekali lagi risiko usaha tidak bisa dihilangkan sama sekali, yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi dan memperkecil risiko usaha tersebut. Semoga berhasil.

Oleh: Aris Budi Setyawan

Program DIII Bisnis dan Kewirausahaan

Universitas Gunadarma

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.