Kalau dicermati kasus ini menyangkut merek atau brand. Dalam dunia pemasaran, peranan merek sangatlah penting. Para ahli pemasaran sering mengungkapkan jika orang tidak membeli produk tetapi membeli merek. Ini berarti bisa saja terjadi pada dua produk yang sama, dihasilkan dari pabrikan sama namun konsumen lebih memilih produk yang diberi merek tertentu, sedangkan merek yang satu tidak laku.
Kasus-kasus riil seperti ini banyak terjadi di pasar. Jadi peranan merek sangat penting dalam dunia bisnis terlebih untuk produk-produk kebutuhan sehari-hari. Bahkan nama merek yang sudah terkenal bisa berharga miliaran rupiah. Tidak heran jika praktik jual beli merek juga terjadi di dunia bisnis.
Nah sekarang kita kembali ke kasus di atas. Kalau dari cerita yang Anda sampaikan, merek kopi Ananda sudah cukup maju di daerah Anda maka sangat disayangkan kalau ini justru membuat perselisihan di keluarga. Karena seharusnya upaya dilakukan untuk membangun merek ini lebih mencuat di cakupan yang lebih luas, tidak hanya daerah namun bersaing dengan merek-merek nasional yang sudah mapan seperti kopi bubuk merek Kapal Api atau global brand seperti Nescafe, sejenisnya.
Untuk itu usaha-usaha ke depan, justru membuat upaya yang solid untuk membangun nama merek kopi Ananda semakin kuat. Jangan baru mau akan melangkah ke depan, namun sudah terjadi hambatan-hambatan untuk maju.
Untuk itu saran saya, Anda perlu melakukan konsolidasi dengan adik-adik Anda dan membicarakan masalah perselisihan menyangkut merek. Yang perlu dilakukan adalah membangun merek Ananda semakin kokoh dan menasional. Memang dengan memakai nama merek yang sama yang dilakukan adik-adik Anda ada manfaat positifnya terhadap merek.
Manfaatnya membuat merek Ananda semakin luas dikenal. Untuk itu Anda bisa ajak adik-adik Anda untuk menyisihkan penghasilan dari kopi tersebut untuk investasi merek. Anda perlu sampaikan bahwa membangun merek adalah investasi sehingga perlu modal untuk menopangnya misalnya untuk anggaran iklan merek. Kalau merek kuat, maka penerimaan pasar juga akan cepat. Ini layaknya sebuah investasi untuk merek.
Nah lalu bagaimana dengan kasus perebutan pelanggan? Untuk mengatasi masalah perebutan pelanggan, Anda bisa lakukan pembagian wilayah pemasaran geografik dengan adik-adik Anda. Sebagai contoh untuk wilayah barat, Anda yang menguasai.
Lalu untuk wilayah tengah, adik Anda yang satunya dan wilayah timur dipegang adik berikutnya. Pembagian geografik pemasaran bisa dilakukan dengan diskusi bersama atas dasar win-win. Dengan pembagian wilayah ini akan memperkuat eksistensi merek kopi Anda secara luas.
Kalau begitu bagaimana dengan ide Anda untuk membuat nama merek baru? Saya pikir kalau Anda yakin merek Ananda sudah cukup dikenal dan maju di wilayah Anda maka nama merek Ananda sebaiknya tetap dipertahankan. Kecuali kalau merek ini belum menunjukkan hasil yang bagus, Anda sah-sah saja mengganti merek yang baru.
Namun kalau pelanggan Anda sudah biasa membeli dengan merek ini maka sebaiknya Anda jangan mengganti dengan merek baru. Mengapa? Karena pelanggan yang sudah memiliki ikatan dengan merek Ananda akan ragu saat Anda sodorkan dengan merek baru meski karakteristik produknya sama. Ingat merek memiliki ikatan emosional dengan pelanggan.
Sebagai saran terakhir jika Anda tetap memakai merek Ananda, maka Anda harus menentukan masalah kepemilikan merek dan hak patennya. Untuk itu kalau Anda belum mengurusnya ada baiknya secepatnya mendaftarkan hak paten dan kepemilikan merek tersebut.
Ini penting supaya tidak ada masalah dengan merek di kemudian hari, apalagi kalau merek tersebut kelak sudah sangat kuat atau istilahnya memiliki brand equity yang tinggi. Jadi lakukan konsolidasi dengan adik-adik Anda menyangkut pembangunan merek ini. Semoga hasilnya positif dan merek Ananda bisa semakin kokoh di pasar. Salam bisnis.
oleh: Istijanto Oei,
Pelatih dan Konsultan Bisnis Prasetiya Mulya,
Penulis Buku: ”Jurus-jurus Sakti Wirausaha”
dan ”Rahasia Sukses Toko Tionghoa”