Usaha makanan bisa dibilang tidak ada matinya, termasuk salah satu yang dianggap paling pesat pertumbuhannya. Dalam setiap bulan ada saja jenis varian produk kuliner baru yang muncul. Dengan demikian, meski perekonomian melesu, usaha kuliner akan tetap moncer dan selalu ada pasarnya.
Melihat hal tersebut tidak heran bila pelaku usaha yang menjalankan usahanya dari rumah banyak yang memiliki bidang kuliner sebagai usaha mereka. Apalagi bila dilihat dari pelaku usaha yang ada, kebanyakan pelaku usaha rumahan adalah kaum wanita yang memang sangat dekat dengan bidang kuliner.
Menurut pengamat bisnis kuliner Bambang Wahyu Purnomo, bagi Anda seseorang yang baru akan terjun ke usaha ini ada baiknya memilih jajanan yang memiliki citarasa yang dapat dinikmati semua lapisan masyarakat termasuk cocok di lidah semua orang. Selain itu Biar lebih aman pilih jajanan tradisional, alasannya karena makanan tradisional biasanya sudah sangat merakyat dan akrab di lidah masyarakat kita.
Pilihan kreativitasnya pun tidak harus mengubah rasa atau bentuk pada makanannya, tapi bisa saja dengan pengemasan yang lebih menarik dan modern, tampilan booth, atau lain sebagainya. Kalau pun harus menampilkan rasa baru perubahan tidak harus secara ekstrem, tinggal bagaimana menambah kreasi pada isian atau topping di atasnya.
Namun dalam bisnis maknan bertahan atau tidaknya usaha jenis ini tergantung dari pengelolaannya sendiri. Biasanya usaha makanan akan menemui kendala pada daya tahan bahan baku yang tidak terlalu lama dan berimbas pada proses pengiriman.
Untuk itu pelaku usaha harus memiliki solusi bagaimana agar tidak mengalami kerugian jika produk tidak laku terjual, seperti membuatnya dalam bentuk beku (frozen) sehingga bisa bertahan lama, atau mengolahnya menjadi pangan ternak, dan sebagainya.