Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Tips & Trik Jam Tangan Mewah Bisa Jadi Pilihan Investasi Menjanikan Lho

Jam Tangan Mewah Bisa Jadi Pilihan Investasi Menjanikan Lho

0
Ilustrasi jam tangan mewah. (Pexels.com/@ale-usama)

Berempat.com – Investasi sejatinya tak hanya bisa dilakukan dengan membeli emas atau properti, tapi juga bisa dengan membeli barang-barang mewah. Namun, perlu diingat bahwa tak semua barang mewah bisa menjadi investasi yang menjanjikan.

Co-Founder & Chairman Jagartha Advisors, Ari Adil mengungkapkan bahwa masyarakat perlu cermat dalam memilih barang mahal yang ingin dijadikan sebagai investasi. Ari menyarankan salah satu benda mahal yang bisa menjadi pilihan investasi yaitu jam tangan mewah.

Menurutnya, sejak tahun 2014 tren mengoleksi jam tangan mewah mulai marak di kalangan kelas menengah atas di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Koleksi jam tangan mewah bagi kalangan masyarakat atas kerap dianggap sebagai bagian dari fesyen dan status sosial. Tidak sedikit yang kemudian menyebut koleksi jam tangan dari beragam merk ternama dengan model unik sebagai bentuk investasi.

Namun, Ari menegaskan bahwa masyarakat tetap perlu cermat dalam memilih jam tangan mewah yang hendak dibeli. Sebab tidak semua jam tangan yang dibeli dengan harga mahal bisa memberikan keuntungan yang tinggi di kemudian hari.

“Mengacu pada tren beberapa tahun ke belakang, produksi jam tangan mewah kian dibatasi secara global. Beberapa faktor seperti perubahan minat konsumen ke jam tangan pintar, situasi politik Tiongkok dengan kebijakan pemberantasan korupsinya menyebabkan penurunan produksi yang signifikan. Namun, ada pula pembatasan produksi model yang sengaja dilakukan untuk membangun nilai eksklusif,” tukas Air dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/11).

Menurut Ari, faktor ketiga bisa menjadi peluang bagi kolektor jam tangan untuk berburu produk yang bisa memiliki nilai tinggi di masa depan. Semakin terbatas produk di pasaran, semakin tinggi pula nilainya di mata para kolektor. Terlebih untuk jam tangan yang dianggap vintage, discontinued, atau dari edisi khusus.

“Ada beberapa model dari brand jam terkenal jumlahnya sangat terbatas di pasaran, sehingga menyebabkan harga di pasar jam tangan second bisa sangat tinggi. Tetapi, jangan sembarang membeli lalu tertipu brand palsu atau model jam yang sebetulnya biasa saja dan tidak memiliki nilai investasi,” terang Ari.

Selain dari sisi kelangkaan, faktor lain yang bisa menentukan apakah jam tangan mewah tersebut bisa menjadi investasi menjanjikan yaitu dapat dilihat dari model, mesin, bahkan nilai emosional dari si pemilik terdahulu.

“Jam tangan yang pernah dimiliki oleh selebriti, public figure atau atlet olahraga terkenal biasanya semakin banyak diburu kolektor dan bisa dibanderol dengan harga jual kembali yang tinggi,” tambahnya.

Ari pun mengingatkan masyarakat agar memandang luxury goods seperti jam mewah sebagai currency atau mata uang yang bisa dilikuidasi kapan saja. Konsep mata uang pada jam tangan mewah dimaksudkan agar investor tidak salah sangka dalam memproyeksikan peningkatan nilai finansial pada koleksinya.

“Jam tangan mewah adalah salah satu barang yang punya monetisasi baik, karena pasarnya di Indonesia sudah terbentuk di kalangan yang juga paham tentang value sebuah barang mewah,” kata Ari.

Sederhananya, terang Ari, ketika kita menyimpan deposito berjangka selama kurun waktu tertentu, maka nilai deposito baru akan bertambah pada saat deposito jatuh tempo. Di sisi lain, apabila kita punya jam tangan mewah yang bisa dijual kembali dengan nilai melebihi harga beli, maka kita tidak perlu menunggu masa ‘jatuh tempo’ untuk mendapatkan keuntungan.

Bicara tentang sisi investasi, Ari juga menyarankan para kolektor untuk memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah. Mengingat jam tangan mewah merupakan barang impor yang harga jualnya di Indonesia menggunakan mata uang rupiah, maka harga jam mewah baru dan bekas menjadi terpengaruh apabila rupiah terdepresiasi maupun terapresiasi.

Ari pun menambahkan, meski masyarakat kelas atas Indonesia sudah sangat familiar dengan kepemilikan luxury goods, tapi jangan sampai menjadikan satu-satunya portofolio untuk tujuan berinvestasi. Pasalnya, menurut Air, risikonya jika barang mahal berada di tangan yang tidak tepat bisa merusak nilainya karena si pemilih tak paham cara merawatnya.

“Sehingga, sangat penting bagi investor untuk mengerti risiko dari kegiatan investasi yang melibatkan barang-barang berharga yang tidak menghasilkan pendapatan tetap. Jika Anda sudah memiliki mindset memiliki jam mewah sebagai currency atau mata uang, maka tidak ada salahnya Anda mengoleksi jam tangan guna mendiversifikasi portofolio investasi Anda,” tutup Ari.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version