Menjual foto di platform seperti Shutterstock bisa jadi peluang cuan yang menjanjikan, terutama jika kamu suka fotografi atau desain grafis. Saat ini, permintaan untuk konten visual berkualitas tinggi semakin meningkat, baik dari perusahaan, agensi, maupun individu. Dengan sedikit strategi dan pemahaman tentang bagaimana cara kerjanya, kamu bisa mendapatkan penghasilan tambahan, bahkan pasif, dari karya-karya fotomu. Yuk, kita bahas langkah-langkahnya!
1. Pilih Platform yang Tepat
Sebelum mulai menjual foto, penting untuk memilih platform yang tepat. Beberapa platform populer selain Shutterstock adalah:
- Adobe Stock
- iStock by Getty Images
- Dreamstime
- Alamy
- 123RF
Setiap platform memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tetapi untuk pemula, Shutterstock merupakan salah satu yang paling user-friendly dan memiliki basis pembeli yang luas.
2. Daftar dan Buat Akun Contributor
Langkah pertama, kamu perlu mendaftar sebagai kontributor di platform pilihanmu. Misalnya di Shutterstock, berikut adalah caranya:
- Kunjungi situs Shutterstock dan pilih opsi Become a Contributor.
- Isi informasi dasar seperti email dan kata sandi, lalu ikuti petunjuk untuk menyelesaikan proses pendaftaran.
- Setelah akun berhasil dibuat, kamu akan diminta untuk mengunggah beberapa foto sebagai sampel untuk dievaluasi. Ini penting untuk menentukan apakah fotomu memenuhi standar platform tersebut.
3. Perhatikan Kualitas Foto
Platform seperti Shutterstock memiliki standar tinggi dalam hal kualitas foto. Berikut beberapa tips agar fotomu lolos seleksi:
- Resolusi tinggi: Foto yang kamu unggah harus memiliki resolusi yang baik, setidaknya 4 megapiksel.
- Fokus tajam: Pastikan fotomu tajam dan tidak blur.
- Cahaya yang baik: Hindari foto dengan pencahayaan yang terlalu gelap atau overexposure.
- Tidak ada watermark: Jangan pernah memberikan tanda air pada foto yang kamu unggah.
4. Unggah Foto dengan Konsisten
Untuk bisa menghasilkan pendapatan secara konsisten, kamu harus rutin mengunggah foto. Idealnya, cobalah untuk mengunggah beberapa foto setiap minggu. Semakin banyak foto yang kamu miliki di platform, semakin besar peluang untuk mendapatkan pembeli.
5. Pilih Niche atau Tema yang Laku di Pasaran
Tidak semua foto akan laku di pasaran. Beberapa tema atau kategori foto lebih banyak dicari dibandingkan yang lain. Berikut adalah kategori foto yang populer di platform microstock:
- Lifestyle: Foto yang menggambarkan aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, berolahraga, atau bersantai.
- Bisnis dan Teknologi: Foto tentang perkantoran, komputer, atau aktivitas profesional lainnya.
- Alam dan Lanskap: Pemandangan alam, seperti gunung, pantai, dan hutan.
- Makanan dan Minuman: Foto makanan yang tampak lezat, cocok untuk iklan atau blog kuliner.
Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai kategori untuk mengetahui mana yang paling cocok dengan gayamu.
6. Gunakan Kata Kunci yang Tepat (Keywording)
Selain kualitas foto, kata kunci (keyword) sangat penting untuk memastikan foto kamu ditemukan oleh calon pembeli. Saat mengunggah foto, kamu akan diminta untuk menambahkan deskripsi dan kata kunci. Pastikan untuk memilih kata kunci yang relevan dengan isi foto.
Misalnya, jika kamu mengunggah foto pemandangan pantai, kamu bisa menggunakan kata kunci seperti “beach”, “sunset”, “ocean”, “sand”, “vacation”, dsb. Semakin relevan kata kunci yang kamu gunakan, semakin mudah foto kamu ditemukan oleh orang yang mencarinya.
7. Perhatikan Legalitas dan Hak Cipta
Sebelum mengunggah foto, pastikan foto tersebut tidak melanggar hak cipta. Jika fotomu menampilkan orang atau properti pribadi (seperti bangunan atau barang), kamu perlu mendapatkan izin tertulis dari subjek tersebut. Di Shutterstock, ini dikenal sebagai model release (untuk foto yang melibatkan orang) atau property release (untuk properti yang dikenali).
8. Promosikan Portofoliomu
Meskipun platform seperti Shutterstock akan membantu memperkenalkan fotomu kepada pembeli, tidak ada salahnya untuk mempromosikan portofoliomu sendiri. Kamu bisa membagikan link portofolio di media sosial, blog, atau website pribadi. Ini bisa membantu meningkatkan visibilitas dan, pada akhirnya, penjualanmu.
9. Pelajari Tren Visual
Kebutuhan visual berubah seiring waktu, jadi penting untuk selalu up-to-date dengan tren terbaru. Misalnya, foto dengan gaya minimalis atau yang berhubungan dengan keberlanjutan (sustainability) cenderung lebih laris belakangan ini. Mengikuti tren bisa membantumu menciptakan foto yang relevan dan dicari oleh pembeli.
10. Pantau Pendapatanmu dan Jangan Menyerah
Menjual foto di platform microstock adalah proses yang membutuhkan kesabaran. Awalnya, mungkin kamu belum mendapatkan hasil yang signifikan, tetapi dengan konsistensi, koleksi fotomu akan tumbuh, dan pendapatan pun bisa bertambah.
Sebagian besar platform ini menggunakan sistem royalti, di mana kamu akan mendapatkan bayaran setiap kali foto kamu diunduh oleh pembeli. Meskipun tarif per unduhan mungkin tampak kecil, dengan banyaknya foto dan unduhan, penghasilan bisa bertambah secara signifikan.