Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Tips & Trik Bagaimana Cara Pengalokasian THR yang Baik?

Bagaimana Cara Pengalokasian THR yang Baik?

0

Berempat.com – Setiap kali akan memasuki bulan puasa, setiap orang khususnya karyawan yang beragama Islam di Indonesia pasti berharap mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR). Pasalnya, THR bisa menjadi dana tambahan untuk merayakan momen Lebaran.

Namun, sayangnya, tak bisa dipungkiri kalau umumnya THR yang diterima langsung ludes begitu saja untuk berbagai kebutuhan Lebaran. Seperti untuk kebutuhan mudik, memberi uang kepada keponakan, membeli baju, sembako, hingga jalan-jalan. Padahal, semestinya THR masih bisa dialokasikan dengan lebih baik lagi sehingga tidak habis begitu saja, melainkan bisa menjadi investasi di masa depan.

Mengutip dari Bisnis.com, Head of Wealth Management & Digital Retail Business Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan, THR semestinya dikelola dengan bijak agar bukan hanya untuk menutupi kebutuhan Lebaran, tapi juga agar tidak mengganggu laju keuangan bulanan.

Untuk langkah awal, terang Ivan, yang harus dilakukan adalah menyusun anggaran dan skala prioritas terlebih dahulu. Ivan bahkan menyebut idealnya THR yang digunakan untuk keperluan hari raya hanya 20%.

“Dalam pengelolaan THR, kebutuhan untuk hari raya yang harus diprioritaskan seperti pembayaran zakat dan kebutuhan tradisi mudik. Namun, jangan dihabiskan semuanya,” ujarnya.

Namun, kendati demikian ia tak mematok penerima THR harus mengikuti aturan 20% tersebut. Pasalnya, yang paling penting adalah memastikan kebutuhan utama hari raya terpenuhi setelah Anda menerima THR.

Kedua, adalah mengalokasikan THR membayar utang dan ditabung. Tabungan ini bisa digunakan untuk kebutuhan pengeluaran tahunan seperti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak kendaraan, atau qurban. Atau dana THR ini dapat juga diinvestasikan untuk kebutuhan masa depan.

Menurut Ivan, masyarakat harus mulai terbiasa untuk menyisihkan dana investasi agar memiliki masa depan yang aman. Sehingga setiap kali menerima dana bonus masyarakat tidak begitu saja membeli kebutuhan konsumtif yang sifatnya hanya untuk kepuasan diri sementara.

Karena itu, sebaiknya pendapatan tahunan seperti THR dapat digunakan untuk pengeluaran tahunan, sedangkan pendapatan bulanan untuk pengeluaran bulanan. “Idealnya, jumlah yang diinvestasikan adalah 50% dari dana THR,” tutupnya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version