Branding Versus PPB (Pura-Pura Branding)

0
747
Branding (dok garudacyber.co.id)
Pojok Bisnis

Kalau kebetulan melintasi jalur highway sepanjang Texas – New Mexico, mungkin Anda beruntung melewati sebuah desa kecil bernama Elida. Di sepanjang jalan, ada dua hingga tiga papan iklan yang menawarkan jasa branding. Ya, benar. Jasa Branding. Branding adalah istilah yang mereka gunakan untuk memberi cap atau tanda khusus pada hewan ternak.

Istilah branding, pertama kali berasal dari istilah brandr. Yakni kosakata kuno yang dipakai di daerah Jerman Utara (Scandinavia) pada tahun 1300-an, yang dikenal dengan nama bahasa Old Norse. Sekarang bahasa itu sudah berkembang menjadi bahasa Jerman modern. Pada jaman itu, para tuan tanah pemilik ternak, memberi cap pada hewannya dengan cara memberi stempel dengan alat berupa besi panas. Tujuannya, agar ternak mereka memiliki CIRI KHAS yang mudah dikenali. Sebab dalam padang penggembalaan yang luas, bisa saja ternak mereka tertukar dengan milik orang lain.

Dalam konsep branding seperti yang lazim kita kenal sekarang ini (termasuk juga personal branding), memiliki tujuan yang serupa. Yakni agar kita memiliki ciri khas atau keunikan yang mudah dikenali. Terutama dalam era sekarang ini, di mana aspek “recognizability” sangat penting dalam karir maupun bisnis. Semakin jelas identitas seseorang, semakin besar peluang untuk mendapatkan sukses. Semakin kita dikenal orang, semakin luas networking yang dimiliki, dan semakin tinggi pula peluang untuk berhasil.

Keberhasilan tertinggi dalam personal branding, adalah saat antara yang kita harapkan dengan apa yang ada di benak orang lain sudah sama, atau minimal selaras. Misalnya kita mengharapkan agar orang lain tahu tentang skill kita dalam marketing, dan orang lain langsung mengenal kita sebagai ahli marketing, maka di saat itu branding kita sudah selaras.

PT Mitra Mortar indonesia

Namun, tunggu dulu. Itu saja tidak cukup. Sebab setelah itu, orang akan menunggu bukti dari branding kita. Apakah benar kita adalah ahli marketing? Apakah benar kita memiliki skill tertentu seperti yang diiklankan? Dan sudahkah kualitas kita setara dengan apa yang kita ucapkan?

Branding adalah JANJI. Jika tidak ditepati, maka artinya branding diri kita palsu. Inilah yang membedakan antara branding yang sebenarnya, dengan PPB (Pura-Pura Branding), alias pencitraan semu. Seperti semangka berdaun sirih. Atau durian isi rambután. Pendek kata, antara kemasan dan isi tidak selaras. Itulah Pura-Pura Branding. Sedangkan branding yang sesungguhnya, ada jaminan bahwa antara apa yang diucapkan dengan kenyataan sesungguhnya adalah sama.

Banyak orang terjebak dalam jerat pura-pura ini. Baik karena tujuan instan, misalnya ingin cepat terkenal. Bisa juga karena hendak memenuhi harapan orang lain. Contohnya, seseorang yang bekerja sebagai pegawai Bank, karena tuntutan keluarga atau kekasih. Padahal bakat sebenarnya adalah di bidang militer. Atau bisa juga orang terjerat dalam branding yang keliru, karena belum tahu bagaimana cara mengenali branding diri yang sebenarnya.

Bagaimana cara untuk mengetahuinya? Beberapa indikasinya adalah: a) Jika merasa tidak bahagia atau kurang puas dengan apa yang dilakukan selama ini, b) Jika merasa ingin seperti orang lain, sekalipun sebenarnya tidak cocok, c) Jika merasa terpaksa dalam melakukan sebuah pekerjaan, d) Jika sering terombang-ambing, antara meneruskan pekerjaan/bisnis yang sekarang atau pindah ke jalur baru, e) Jika tidak mampu menyebutkan dengan jelas apa sebenarnya arah hidup yang hendak dituju.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, ada kemungkinan Anda hidup dalam brand diri yang semu. Segera sisihkan waktu untuk merenungkan kembali dan mengevaluasi. Selanjutnya, gunakan itu sebagai bahan untuk mengevaluasi dan membenahi personal branding Anda.

 

Oleh: Julie Nava

Certified Personal Branding Strategist (CPBS)

CEO JN Consulting

Email: nava.julie@yahoo.com atau info@jnconsulting-indo.com.

 

 

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.