Masuk
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
    • INDUSTRI & LOGISTIK
    • FINANCE
    • RETAIL & PROPERTI
    • TICKETING, TRAVELING & TRANSPORTASI
    • UMKM
    • STARTUP
  • ENTREPRENEUR
  • EKONOMI
  • MARKETING
  • POJOK BISNIS
  • TECH
  • ABOUT US
  • CONTACT
Masuk
SELAMAT DATANG!Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda?
Pedoman Pemberitaan Media Siber
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Cari
Logo
Logo
Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda? mendapatkan bantuan
Pedoman Pemberitaan Media Siber
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
Selasa, Mei 20, 2025
Masuk / Bergabung
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
    • INDUSTRI & LOGISTIK
    • FINANCE
    • RETAIL & PROPERTI
    • TICKETING, TRAVELING & TRANSPORTASI
    • UMKM
    • STARTUP
  • ENTREPRENEUR
  • EKONOMI
  • MARKETING
  • POJOK BISNIS
  • TECH
  • ABOUT US
  • CONTACT
Logo
Top Mortar Gak Takut Hujan
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
    • INDUSTRI & LOGISTIK
    • FINANCE
    • RETAIL & PROPERTI
    • TICKETING, TRAVELING & TRANSPORTASI
    • UMKM
    • STARTUP
  • ENTREPRENEUR
  • EKONOMI
  • MARKETING
  • POJOK BISNIS
  • TECH
  • ABOUT US
  • CONTACT
Beranda Bisnis Jangan Asal Chat! Ini 5 Kesalahan Follow Up yang Bikin Calon Pembeli...
  • Bisnis
  • Education
  • Ekonomi
  • Entrepreneur
  • Finance
  • Industri dan Logistik
  • News
  • Retail & Properti
  • Sales & Marketing
  • Startup
  • Teknologi
  • Tips & Trik
  • UMKM

Jangan Asal Chat! Ini 5 Kesalahan Follow Up yang Bikin Calon Pembeli Kabur

Penulis
Bintang Putra
-
April 18, 2025 10:59 am
0
70
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
    Jangan Asal Chat! Ini 5 Kesalahan Follow Up yang Bikin Calon Pembeli Kabur
    Jangan Asal Chat! Ini 5 Kesalahan Follow Up yang Bikin Calon Pembeli Kabur (Foto Ilustrasi)
    Pojok Bisnis

    Follow up itu ibarat nembak gebetan. Kalau caranya salah, ujung-ujungnya ditolak. Sama halnya dalam dunia jualan. Banyak yang udah capek-capek promosi, nawarin produk, ngobrol panjang lebar sama calon pembeli… tapi penjualannya tetap zonk. Salah satu penyebab utamanya? Follow-up yang nggak tepat.

    Yuk, ikut Berempat.com bahas lima kesalahan paling umum dalam follow-up yang sering bikin penjualan jadi gagal total:

    1. Terlalu Cepat atau Terlalu Lama Ngehubungin Lagi

    Waktu adalah segalanya. Follow-up terlalu cepat bisa bikin calon pembeli ilfeel karena ngerasa “dikejar-kejar.” Tapi kalau kelamaan, mereka bisa lupa sama kamu atau malah udah beli produk kompetitor. Idealnya? Tunggu 1–2 hari setelah kontak pertama, lalu kirim pesan yang sopan dan to the point.

    Contoh: “Hai, Kak! Kemarin sempat ngobrol soal produk X ya. Boleh aku bantu jawab kalau ada yang masih bikin ragu?”

    PT Mitra Mortar indonesia

    2. Gaya Pesan Terlalu Kaku atau Seperti Robot

    Banyak yang kirim follow-up kayak baca naskah. Kaku banget. Padahal pembeli itu manusia juga, bukan mesin. Coba pakai bahasa yang lebih santai dan personal. Misalnya, kalau kamu tahu mereka suka diskon, mulai obrolan dengan info promo duluan.

    Daripada:

    “Apakah Anda sudah mempertimbangkan penawaran kami?”
    Coba ganti:
    “Kak, kebetulan minggu ini produk X lagi diskon loh. Masih tertarik, nggak?”

    3. Fokusnya Terlalu Jualan, Bukan Solusi

    Follow-up bukan cuma soal maksa orang buat beli. Tapi soal ngingetin kalau kamu punya solusi buat kebutuhan mereka. Jangan langsung tembak harga. Tanyakan dulu kebutuhan mereka dan kasih value.

    Misalnya: “Kak, kemarin Kakak mention pengin cari skincare yang cocok buat kulit sensitif. Aku ada rekomendasi baru, mau aku share infonya?”

    4. Nggak Konsisten

    Satu kali follow-up terus hilang bak ditelan bumi? Ya jangan heran kalau pembeli juga lupa. Konsistensi itu penting. Bukan berarti spam tiap hari ya, tapi punya jadwal yang jelas buat ngehubungin calon pembeli bisa ningkatin peluang closing.

    Bikin sistem:

    • Hari ke-1: Perkenalan

    • Hari ke-3: Follow-up ringan

    • Hari ke-7: Reminder dan tawaran terakhir

    5. Gagal Bangun Relasi

    Kalau kamu mikir jualan itu transaksional doang, kamu salah besar. Pembeli sekarang suka penjual yang bisa diajak ngobrol, yang paham kebutuhan mereka, bukan yang cuma ngejar target.

    Luangkan waktu buat ngobrol santai. Tanya kabar, beri ucapan selamat kalau mereka baru ulang tahun, atau sekadar kasih tips gratis. Nggak harus jualan terus, tapi bangun kepercayaan.

    Follow-up itu bukan sekadar ngingetin orang buat beli. Tapi gimana kamu hadir sebagai solusi, jadi teman ngobrol, dan bikin mereka nyaman. Hindari lima kesalahan di atas, dan kamu akan lihat sendiri perbedaannya: calon pembeli jadi lebih terbuka, percaya, dan akhirnya… beli juga!

    Kalau kamu udah pernah ngalamin salah satu kesalahan follow up di atas, tenang aja. Namanya juga proses belajar. Yang penting sekarang kamu udah tahu triknya. Tinggal praktek dan konsisten.

    Terkait

    DISSINDO
    Top Mortar Semen Instan
    • TOPIK
    • Bisnis online
    • cara follow-up pelanggan
    • cara meningkatkan penjualan
    • customer engagement
    • follow-up penjualan
    • follow-up yang efektif
    • gagal closing
    • kesalahan dalam follow-up
    • komunikasi dengan pelanggan
    • penjualan
    • sales strategy
    • strategi closing
    • Strategi Marketing
    • teknik follow-up
    • tips jualan online
    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    WhatsApp
      Artikulli paraprakUtang Luar Negeri Indonesia Terkikis, Sinyal Pengelolaan yang Sehat
      Artikulli tjetërIndonesia Siap Gempur Pasar Global, Ekspor AC Ditargetkan Tembus 10 Juta Unit
      Bintang Putra
      Bintang Putra
      https://berempat.com/kantor-berempat-67/
      • HOME
      • NEWS
      • BUSINESS
      • ENTREPENEUR
      • ECONOMY
      • MARKET
      • LIFESTYLE
      • TECH
      • ABOUT US
      • CONTACT
      • Marshanda Raih Piala di Festival Film Wartawan Indonesia ke-12

      Copyright © 2022 - 2024 Berempat.com All right reserved

      Go to mobile version