Top Mortar tkdn
Home Bisnis Teknik Closing yang Sering Diabaikan Sales, tapi Terbukti Meningkatkan Omzet!

Teknik Closing yang Sering Diabaikan Sales, tapi Terbukti Meningkatkan Omzet!

0
Teknik Closing yang Sering Diabaikan Sales, tapi Terbukti Meningkatkan Omzet! (Foto Ilustrasi)

Dalam dunia sales, teknik closing adalah senjata utama untuk mengubah prospek menjadi pelanggan. Namun, banyak sales hanya mengandalkan metode yang sudah umum seperti menawarkan diskon atau sekadar bertanya, “Jadi, mau beli sekarang?” Padahal, ada beberapa teknik closing yang jarang diketahui tapi terbukti sangat efektif. Mau tahu apa saja? Simak pembahasan dari Berempat.com berikut ini.

1. Teknik “Assumptive Close”

Teknik ini bekerja dengan cara membuat calon pelanggan merasa sudah mengambil keputusan untuk membeli, bahkan sebelum mereka benar-benar mengatakannya. Caranya? Dengan menggunakan pertanyaan yang berasumsi bahwa mereka sudah siap membeli. Contoh:

  • “Untuk pembayaran, lebih nyaman pakai transfer atau kartu kredit?”
  • “Kami bisa kirim produknya hari ini atau besok, mana yang lebih cocok untuk Anda?”

Dengan memberikan pilihan, calon pelanggan akan lebih cenderung memilih salah satu daripada mengatakan tidak.

2. Teknik “Now or Never”

Pernah dengar tentang urgensi dalam penjualan? Teknik ini memanfaatkan psikologi ketakutan akan kehilangan kesempatan (fear of missing out/FOMO). Misalnya:

  • “Penawaran ini hanya berlaku sampai malam ini. Kalau deal sekarang, Anda dapat bonus eksklusif!”
  • “Stok tinggal 3 lagi dan permintaannya tinggi, sebaiknya Anda segera mengamankan produk ini.”

Orang cenderung lebih cepat mengambil keputusan jika merasa kesempatan bisa hilang kapan saja.

3. Teknik “Soft Close”

Jika calon pelanggan masih ragu, jangan langsung mendorong mereka untuk membeli. Coba ajak mereka membayangkan manfaat dari produk atau layanan yang ditawarkan. Contoh:

  • “Bayangkan jika Anda memiliki produk ini, betapa mudahnya aktivitas harian Anda.”
  • “Kalau Anda pakai layanan ini, Anda bisa menghemat waktu hingga 50%. Gimana menurut Anda?”

Teknik ini membuat pelanggan merasa lebih nyaman karena tidak ditekan untuk langsung membeli.

4. Teknik “Reverse Psychology Close”

Terkadang, cara terbaik untuk meyakinkan seseorang adalah dengan memberikan kebebasan memilih. Contoh:

  • “Saya nggak mau buru-buru Anda ambil keputusan, tapi kalau Anda menunda, harga bisa naik minggu depan.”
  • “Produk ini memang cocok untuk mereka yang serius ingin meningkatkan performa bisnis. Menurut Anda, apakah Anda salah satunya?”

Dengan pendekatan ini, calon pelanggan merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan tanpa merasa dipaksa.

5. Teknik “Summary Close”

Sebelum calon pelanggan mengambil keputusan, bantu mereka melihat kembali manfaat dari produk atau layanan. Contoh:

  • “Jadi, dengan paket ini, Anda dapat fitur A, B, dan C, plus layanan premium selama setahun. Apa ini sesuai dengan kebutuhan Anda?”
  • “Produk ini akan membantu Anda menghemat pengeluaran bulanan, meningkatkan efisiensi, dan lebih mudah digunakan. Sepertinya ini pas buat Anda, ya?”

Menyimpulkan manfaat akan memperjelas keputusan bagi calon pelanggan.

6. Teknik “Testimonial Close”

Calon pelanggan sering ragu karena mereka butuh bukti sosial. Maka, gunakan cerita dari pelanggan lain sebagai penguat keputusan. Contoh:

  • “Banyak klien kami yang awalnya ragu, tapi setelah mencoba, mereka sangat puas. Salah satu pelanggan bahkan meningkatkan penjualannya 2x lipat setelah menggunakan produk ini.”
  • “Kemarin ada pelanggan yang punya masalah sama seperti Anda, dan setelah pakai produk ini, mereka sangat terbantu. Saya rasa ini juga bisa jadi solusi buat Anda.”

Testimoni memberikan keyakinan lebih karena calon pelanggan merasa mereka tidak sendirian.

7. Teknik “Puppy Dog Close”

Ini teknik yang sering digunakan di industri otomotif atau gadget, tapi bisa diterapkan dalam berbagai bisnis. Prinsipnya adalah: biarkan calon pelanggan mencoba produk sebelum mereka benar-benar membeli. Contoh:

  • “Coba pakai layanan ini gratis selama 7 hari, kalau cocok baru lanjut.”
  • “Boleh bawa pulang produk ini untuk dicoba dulu. Kalau nggak suka, bisa dikembalikan tanpa biaya.”

Saat seseorang sudah terbiasa menggunakan suatu produk, kemungkinan mereka membelinya jauh lebih besar.

Menjual bukan hanya soal menawarkan produk, tapi juga tentang memahami psikologi pelanggan. Dengan menerapkan teknik closing yang lebih cerdas, bukan hanya sekadar “mau beli atau tidak?”, peluang untuk meningkatkan penjualan jadi lebih besar. Coba beberapa teknik di atas dalam strategi penjualanmu dan lihat perbedaannya!

Exit mobile version