Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Sales & Marketing Strategi Ini Bisa Picu Membludaknya Pengunjung Tempat Wisata

Strategi Ini Bisa Picu Membludaknya Pengunjung Tempat Wisata

0
3195
Pengunjung pantai Taman Impian Jaya Ancol. (Dok. Ancol)
Pojok bisnis

Berempat.com – Di luar sana kita sudah sangat sering atau mudah mendapatkan berbagai strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa di berbagai sektor. Tapi, ada salah satu sektor yang nyatanya jarang disentuh dalam persoalan ini, yaitu tempat wisata.

Padahal, bisnis satu ini sangat menjanjikan mengingat banyak keluarga yang butuh berlibur untuk menghilangkan penat. Dan tempat wisata yang ada di sebuah kota bisa menjadi alternatif paling tepat karena banyak yang menawarkan tiket murah. Beragam tempat wisata pun banyak tersebar, mulai dari berkonsep kebun binatang, wahana memacu adrenalin, atau wahana bermain air.

CEO Progress Asia Group, Ario Rantau pernah bicara soal cara meningkatkan jumlah pengunjung sebuah tempat wisata beberapa tahun lalu. Menurut Ario, salah satunya adalah menjual voucher diskon tiket taman bermain dengan direct selling.

PT Mitra Mortar Indonesia

Perusahaan yang didirikan Ario sendiri memang diketahui sangat sering bersentuhan dengan bisnis tempat wisata. Itu karena perusahaannya bergerak di bidang jasa yang khusus membantu meningkatkan penjualan tiket sebuah tempat wisata dengan memanfaatkan voucher diskon.

Menurut Ario, ketika orang-orang menggunakan voucher diskon wisata yang dijual oleh sales yang menggunakan the power of direct selling tersebut, maka orang yang membeli voucher tersebut pasti akan datang dan menggunakannya.

“Dan tujuan wisata kita banyak lho. Tapi lebih spesifik, saya di direct selling voucher wisata water park, wisata alam, dan permainan anak-anak,” sambungnya.

Ario pun mengklaim jika selama ini, ketika ia bekerja sama dengan sebuah tempat wisata maka omset tempat wisata tersebut akan meningkat. “Karena kami menggunakan ilmu dengan menyebar sales kami di setiap wilayah berbeda,” jelasnya.

Apalagi, direct selling itu sendiri ada dua jenis, yakni bellow the line dan above the line. “Jadi, Progress (Asia) ini ada di below the line-nya. Langsung ke user,” ungkap penulis buku Sales Ngepet ini.

Dan ketika orang sudah membeli voucher tersebut, Ario pun yakin bahwa orang tersebut akan tahu ke mana tujuannya berlibur nanti.

Lebih lanjut, Ario pun menilai jika zaman sekarang ini wisata sudah menjadi kebutuhan pokok. “Apalagi di Indonesia ini konsumennya sangat tinggi,” tukasnya.

Di sisi lain, Ario mengklaim kalau bisnis yang dijalaninya ini bukan hanya fokus menargetkan konsumen dari satu kalangan, entah menengah ke atas atau menengah ke bawah, tapi bisa menyentuh semua lapisan masyarakat.

“Karena dalam ilmu direct selling itu tidak ada kata-kata harus menengah ke bawah atau menengah ke atas. Semua dipukul rata. Menjual ke semua lini kehidupan manusia,” jelasnya.

Ario pun yakin jika direct selling akan terus dibutuhkan. Bahkan, menurutnya, orang-orang yang mampu menghasilkan selling tidak perlu lagi melamar kerja, melainkan akan dicari, seperti halnya yang terjadi kepada Ario Rantau sendiri.

“Bukannya sombong. Saya tidak melamar kerja tapi orang yang mencari saya. Karena saya bisa jualan. Perusahaan mana yang tidak senang kalau omsetnya meningkat? Dan saya bisa, tinggal bentuk tim sales-nya,” tandasnya.

Top Mortar Semen Instan

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.