Berempat.com – Citilink Indonesia menargetkan pendapatan kargo US$ 32 juta dan ancillary revenue (pendapatan tambahan) US$ 17 juta bisa mencapai di akhir tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh VP Cargo & Ancillary Reveneu Benny Rustanto dalam keterangan resminya.
Dan untuk mencapai target tersebut, Benny menjelaskan bahwa Citilink telah menyiapkan 3 strategi. Pertama adalah membuka akses distribusi agar pengguna jasa lebih mudah mengakses dan membayar layanan Citilink Indonesia.
Strategi kedua ialah dengan melakukan inovasi layanan. Salah satu inovasi yang sudah dijalankan Citilink yakni memberikan berbagai keuntungan bagi pengguna program seat assignment (Green Zone). Keuntungan yang dimaksud meliputi tambahan makanan ringan, asuransi jaminan tepat waktu serta baggage delay, dan wi-fi di lounge yang sudah disediakan.
Selain itu, Citilink juga telah memperbarui menu makanan khas Indonesia di dalam penerbangan. Beberapa menu khas Indonesia yang sudah disediakan meliputi nasi ulam khas Jawa, nasi kapau khas Sumatera Barat, nasi goreng supergreen bumbu sambal ijo, dan sate ayam Indonesia.
Dan langkah ketiga ialah melakukan promosi di beberapa kota yang termasuk dalam rute destinasi Citilink. Menurut Benny, promosi merupakan langkah penting agar masyarakat tahu apa saja layanan tambahan yang diberikan Citilink.
Sementara itu, Benny menuturkan dari target pendapatan kargo pada semester I/2018 juga sudah melebihi target. Nilai pendapatan kargo adalah US$18 juta atau telah mencapai 56,2% dari target.
Sebelumnya, Citilink mencatatkan pendapatan tambahan pada semester I-2018 mencapai US$ 11,5 juta. Capaian tersebut 17,6% lebih tinggi dari target yang ditentukan pada awal tahun.