Pandai melihat peluang, itulah kata yang tepat diberikan kepada Gugi Argamula dalam merintis usaha distronya. Melihat belum adanya distro yang bisa memuaskan komunitas anak muda di kota Hujan, membuat pria yang akrab disapa Gugi ini mencoba membangun usaha distro bersama seorang rekannya.
Namun Gugi sadar untuk membangun distro pada saat ini bukanlah perkara mudah, banyaknya pelaku usaha sejenis ditambah sugesti anak muda Bogor terhadap produk distro Bandung di atas segalanya, membuat membangun usaha ini seperti mempertaruhkan uang untuk sesuatu yang belum jelas. Namun hal tersebut bukan menjadi arang melintang bagi seorang Gugi, melainkan dijadikan motivasi bagi dirinya untuk pembuktian jika ia bisa menjadi pengusaha sukses di bidangnya.
Berbekal motivasi tersebut, Gugi bersama seorang rekannya memutuskan untuk membangun usaha ditro kecil-kecilan dengan nama Restart di Jalan Ciheulut, Bogor pada tahun 2012. Walaupun kecil Gugi tidak mau jika usaha yang dibangunnya ini asal-asalan, melainkan harus dijalaninya dengan serius dan berani bersaing dengan barang-barang brended yang sudah ada. Oleh karena itu, pada awal membangun usaha ini Gugi tidak hanya membangun image distro-nya, melainkan membangun SDM dengan cara merekrut karyawan yang berpengalaman atau yang sudah mengetahui selak beluk usaha distro ini.
Sedangkan untuk promosinya usaha yang Gugi jalani bukan berbentuk promosi pada umumnya yaitu dengan membagikan flayer atau pamphlet melainkan dengan bentuk edukasi kepada setiap pelanggan yang datang ke distronya. Caranya dengan memberikan pengetahuan seluk beluk distro terutama mengenai produk yang di tawarkan seperti jenis bahan yang digunakan, teknik sablon yang dipakai hingga proses penjahitan.
Dengan bentuk edukasi tersebut, Gugi yakin pembeli akan semakin percaya terhadap produk miliknya dan bisa jadi pembeli akan datang kembali di kemudian harinya. “Saya tidak menggagap bahwa konsumen yang datang ke tempat saya adalah pembeli, melainkan menganggap mereka sebagai orang yang ingin belajar tentang usaha distro ini,” ungkapnya.
Sedangkan cara promosi yang kedua yaitu dengan memunculkan public relationship produk miliknya melalui para konsumen, yaitu dengan mensupport setiap acara yang diselenggarakan konsumen, misalnya jika konsumennya berasal dari kalangan pelajar maka Gugi akan mensupport setiap acara yang diadakan oleh pelajar tersebut, begitu pula jika konsumennya berasal dari kalangan komunitas maka Gugi akan melakukan hal yang sama. Cara ini diakui Gugi sangat efektif karena bisa jadi hari itu mereka yang sudah kenal akan semakin kenal dan mereka yang belum kenal akan menjadi kenal.
Produk Distro.
Produk disto yang ditawarkan oleh Gugi sebetulnya tidak jauh berbeda dengan yang lainnya, yaitu kaos, jaket dan tas. Namun Gugi tidak mau jika produknya dianggap sama dengan produk distro lain. Misalkan saja produk tas, jika pada sebagian distro tas hanya menjadi pelengkap dari distro-nya, maka tidak halnya pada distro milik Gugi. Pada distro miliknya tas bisa dikatakan menjadi barang recommended alias banyak dibeli.
Dari segi bentuk, sebetulnya ada kemiripan dengan tas distro pada umumnya namun keunikannya tas buatan Gugi disesuaikan dengan kebutuhan para konsumen. Seperti misalnya pada tas yang dibuat, dilengkapi dengan hoodie yang dapat berfungsi sebagai penutup kepala pada saat hujan. Tak hanya itu, Gugi juga memberikan secara gratis bag cover yang menjadi pelindung tas saat hujan di setiap pembeliannya.
Produk kaos dan jaket yang ditawarkan Gugi juga memiliki perbedaan dengan produk sejenis di pasaran. Walaupun menggunakan bahan yang sama yaitu bahan katun 30S, namun Gugi menjamin jika bahan yang digunakan lebih lembut, lantaran bahan katun yang digunakan telah melewati proses washing.
Tak hanya lembut kualitas sablon yang dihasilkan pun diakui Gugi menjadi keunggulan lainnya, karena tinta sablon yang digunakan adalah tinta plastisol sehingga lebih awet dan tahan lama, serta mampu membuat efek sablon yang tidak dapat dibuat oleh tinta rubber.
Untuk proses finishing, Gugi menggunakan dua finishing yaitu menggunakan conveyor curing dan flash curing pada pengeringan sehingga proses pengeringan lebih merata dan efisien dan teknik press menggunakan bahan penyerap minyak dari bahan plastisol. “Dan yang jelas produk Saya limited edition sehingga banyak konsumen yang menyukainya,” ungkap Gugi. Bicara soal harga jual yang ditawarkan, Gugi mengakui jika harga yang ditawarkan lebih murah dari pada distro lainnya, yaitu Rp 50 – Rp 150 ribu untuk tas, Rp 90 – Rp 110 ribu untuk kaos, dan Switer Rp 150 – 200 ribu.
Kunci Sukses
Gugi mengaku kunci suksesnya menjalani usaha ini tidak terlepas dari prinsip yang di jalani yaitu yakin, bersabar dan ikhlas. Yakin di sini diartikan sebagai keyakinan bahwa usaha yang di bangun akan mengalami kesuksesan, baik di awal maupun pada saat mengalami kemunduran. Bagi Gugi kata yakin ini menjadi sebuah elemen penting dan hal itulah yang menjadi alasan mengapa kata yakin menjadi kalimat pertama pada prinsipnya, karena tidak sedikit orang yang pada akhirnya mengalami kebangkrutan karena kurangnya rasa yakin yang dimiliki.
Sedangkan Bersabar dan Ikhlas, menjadi sangat penting terutama pada saat distronya mengalami penurunan penjualan dan sepi pelanggan. “Dengan adanya rasa sabar dan ikhlas pengusaha distro pasti bisa melewati semua rintangan yang ada,” ungkapnya.
Selain tiga kata tersebut kunci kesuksesan usaha distro milik Gugi ini terletak pula pada filosofi yang dianutnya yaitu “Menjadi accesoris ditempat terang dan menjadi penerang di tempat yang gelap”, Maksud dari filosofi menjadi accesoris di tempat yang terang yaitu sadar bahwa dirinya buka pelaku usaha baru dalam usaha ini, yaitu menjadi pelengkap dari distro yang sudah ada dan tidak menutup diri untuk mengikuti trend serta keinginan para konsumennya.
Sedangkan yang dimaksud menjadi penerang di tempat yang gelap yaitu keinginan kuat jika suatu saat orang-orang akan mengikuti produk distro miliknya, misalnya yang ada pada saat ini selain memproduksi desain sablon yang sedang tren, Gugi juga menyelipkan desain-desain dengan menggambarkan nuansa kota Bogor atau dengan kata lain menyelipkan sisi idealisnya yang memang berkeinginan memajukan kota Bogor melalui kaosnya.
“Saya berharap jika suatu saat pengusaha-pengusaha distro yang lain akan mengikuti jejak Saya tersebut sehingga menjadi penerang di antara mereka,” ungkapnya.
Satu hal lagi yang menjadi kunci sukses dalam usahanya yaitu Gugi tidak segan berbagi kesuksesan dirinya dengan para pengusaha distro lain, yaitu dengan membuka diri selebar-lebarnya kepada rekan-rekan sesama pengusaha distro untuk menitip jualkan barang dagangannya di distro miliknya baik kaos, jaket, tas dan lain sebagainya.
Selain itu Gugi juga memfasilitasi kepada mereka yang ingin memiliki usaha yang sama dengannya dengan cara menjadi reseller atau pula menjadi distributor produk miliknya.
Prospek dan Kendala
Selama menjalani usaha ini Gugi mengakui namanya usaha pasti ada saja kendalanya, salah satunya dirinya sempat dicibir oleh pelanggan dan kompetitor, dalam hal bahan serta desain sablon yang di buat. Namun begitu Gugi tidak menaruh dendam pada mereka yang pernah mencibir produk miliknya melainkan menjadikannya sebagai motivasi dan introspeksi agar lebih baik lagi.
Untuk prospek usahanya, Gugi mengakui walaupun usaha sejenis sudah banyak namun usaha ini masih menjanjikan. Hal tersebut dibuktikan dengan omset yang diraihnya dalam satu bulan yang mencapai Rp 120 juta, serta perkembangan usaha yang telah memiliki dua cabang ditro yang sudah berjalan dan dua cabang lagi yang akan dibuka dalam waktu dekat.