Terbatasnya lahan terutama di perkotaan membuat pertanian hidroponik (menggunakan media tanam air) menjadi pilihan. Karena itu tidak heran bila beberapa tahun terakhir pertanian hidroponik banyak dilirik masyarakat untuk menyalurkan hobi mereka dan juga untuk memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari.
Selain itu, dengan mengandalkan pertanian hidroponik masyarakat akan mendapatkan keuntungan tambahan karena di pasaran harga sayur hidroponik 4-5 kali lebih mahal dibandingkan dengan sayuran yang ada di pasaran.
Peluang besar di pertanian hidroponik coba dilirik Yulia Karly dengan terjun ke bisnis penjualan bibit dan perlengkapan hidroponik sejak 1,5 tahun yang lalu. Di ungkapkan Yulia, pilihannya terjun ke usaha hidroponik tidak disangka sebelumnya. Yulia yang menyukai dunia hidroponik karena hobi dan untuk memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari mulai melirik usaha ini karena permintaan pasar yang besar.
“Saya menaman hidroponik di rumah sejak 3 tahun lalu, dan baru aktif berjualan sejak 1,5 tahun lalu dengan nama Hidroponikku,” ungkap wanita yang pernah bekerja di perusahaan aksesori kendaraan ini.
Karena berawal dari hobi, modal yang dikeluarkan Yulia hampir tidak ada. Ia hanya memanfaatkan pengetahuannya bercocok tanam hidroponik dan beberapa kenalan yang membuat berbagai perlengkapan hidroponik berkualitas.
“Modal saya hampir tidak ada, paling pelatihan hidroponik yang saya ikuti dulu sebesar Rp 500 ribu di Bandung, Jawa Barat,” ujarnya.
Walau merupakan usaha pertama, namun Yulia mengaku ini adalah usaha yang pas untuk dirinya. Selain karena hobi, permintaan yang besar membuat Yulia semakin yakin dengan usaha yang dijalankan.
Benih dan Peralatan
Jika awalnya Yulia hanya memanfaatkan hasil hidroponik untuk keperluan masak sehari-hari dan juga permintaan orang terdekat, namun dengan semakin banyaknya pesanan Yulia terus melengkapi produk yang ditawarkan. Mulai dari benih hingga paket peralatan hidroponik disiapkan Rumah Hidroponikku untuk para pencinta hidroponik.
Walaupun produk yang ditawarkan adalah produk impor namun Yulia tidak memberikan harga mahal pada konsumen. Seperti misalnya untuk benih sayur, dan buah dijual dengan harga Rp 3rb/sachet, benih bunga dan tanaman herbal Rp 5 ribu/sachet dan untuk benih cabai hias serta sayuran unik Rp 10 ribu/sachet. “Semua jenis sayuran yang familiar kita siapkan mulai dari kangkung, bayam, tomat, sawi, buncis dan lain-lain,” ungkapnya.
Pada paket stater kit ini konsumen akan mendapatkan sekitar 15 macam sayuran lengkap dengan peralatan bercocok tanam hidroponik yang dibutuhkan. Untuk paket staterkit 8 lubang ditawarkan dengan harga Rp 85 ribu, 10 lubang tanam Rp 95 ribu, 12 lubang tanam Rp 110 ribu, starter kit reguler Rp 75 ribu starter kit mini Rp 65 ribu dan starter kit cabe hias Rp 95 ribu.
Selain itu juga ditawarkan starterkit dengan lebih banyak lubang tanam berbentuk rak yang terbuat dari susunan paralon. Media tanam tersebut bisa dibuat sendiri atau juga bisa membeli media jadi dengan harga yang terjangkau tergantung jumlah lubang. Seperti contoh untuk stater kit NFT 54 lubang sekitar Rp 2,5 juta, 34 lubang sekitar Rp 1,3 juta dan lain sebagainya. Sama seperti tanaman sayur pada umumnya, untuk masa tanam sayur hidroponik sendiri sekitar 1 bulan.
Kepuasan Pelanggan
Walau menjual dengan harga murah, namun Yulia tidak mengurangi kualitas produk yang ditawarkan. Hal tersebut tidak lepas dari prinsip usaha menjaga kepuasan pelanggan yang selalu ia pegang teguh selama 1,5 tahun menjalankan usahanya.
Dengan keuletan dan berbagai kelebihan tidak heran bila dalam satu hari paling tidak Yulia bisa mengirimkan 25 pesanan ke konsumen dengan omset sekitar Rp 2,5 juta atau sekitar Rp 75 juta. Kini untuk menjalankan usahanya Yulia dibantu oleh 4 orang karyawan yang bekerja di bidangnya masing-masing.
Menjaga kepuasan pelanggan bisa dibilang sangat di pegang teguh oleh Yulia, bahkan hingga rela mengalami kerugian demi untuk memberikan kepercayaan dan kepuasan para konsumennya. Pernah satu hari kiriman barang pesanan konsumen tidak sampai ke tangan konsumen, dan Yulia langsung mengirimkan lagi barang yang telah dikirimnya.
“Pernah barang tidak sampai dan saya langsung kirim ulang dengan menggunakan paket kilat, dan konsumen tidak harus mengganti biayanya,” jelas Yulia.