Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Profil Pilihan Berawal dari Tukang Ojek, Kini Jadi Pengusaha Travel dan Pencetak Entrepreneur

Berawal dari Tukang Ojek, Kini Jadi Pengusaha Travel dan Pencetak Entrepreneur

0

Berempat.com – Keterbatasan memang tak bisa untuk menjadi sekedar penghambat bagi seorang pemilik tekad baja yang percaya akan harapan, betapa pun keterbatasan itu kuat mengekang.

Hal itulah yang sudah dibuktikan oleh Riyan ‘Momod’ Bahriyansyah. Seorang anak yang terlahir dalam segenap keterbatasan, yang mampu menjelma menjadi pengusaha travel sebagai Founder dan CEO Bee Holiday.

Momod terlahir di salah satu kota kecil di tanah Borneo; Kalimantan. Ia mengawali karier di dunia tour & travel sebagi tukang ojek yang merangkap menjadi guide di sebuah kepulauan kecil di Riau. Waktu itu banyak bule yang sering berdatangan di Tanjungpinang, Momodlah yang biasanya mengawal bule-bule itu untuk berwisata.

Makin ditekuni, pekerjaan sebagai guide ini dirasa makin asyik bagi Momod. Saat menjadi guide, Momod tidak hanya menemani bule-bule ke tempat-tempat objek wisata yang baru bagi mereka. Tapi kondisi tersebut juga dimanfaatkan Momod untuk menggali informasi sebanyak mungkin seputar objek-objek wisata yang akan dituju dan diterangkan kepada para wisatawan.

“Di samping bisa ikut jalan-jalan gratis, ditambah dapat fee pula dari wisatawan, saya juga mendapatkan banyak informasi tentang dunia travel. Nah, dari situlah saya mulai berpikir, ternyata menarik juga kerja seperti ini,” kenang pria yang pernah menjabat Ketua Umum Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) selama dua periode (2008-2016) ini.

Kurang lebih 1 tahun Momod di Tanjung Pinang, sebelum kemudian pindah ke Pontianak, Kalimantan Barat. Di kota inilah pertama kalinya Momod terjun di sebuah biro perjalanan. Lambat laun, setelah 7 tahun lamanya di sana ia pun mulai berpikir untuk mengembangkan karier bisnisnya di dunia travel. Sebab itulah ia memilih hijrah ke Jakarta, sebelum kemudian membangun bisnis travelnya sendiri, yakni Bee Holiday.

Kini, Bee Holiday telah memiliki ribuan mitra, yang hampir setengah di antaranya mampu berdiri sendiri. “Karena patah tumbuh, hilang berganti,” kata Momod. Berkat bisnis yang dibangunnya itu, kini Momod tak hanya sukses menjadi seorang pengusaha travel, melainkan pencetak entrepreneur.

Meningkatnya grafik Bee Holiday pun tak terlepas dari konsep yang diusung oleh Bee Holiday, yang tidak lain adalah konsep konvensional yang hanya di-online-kan saja. Hal itulah yang diyakini Momod mengapa Bee Holiday masih cukup kuat untuk grow pada situasi apa pun.

Bahkan, tak hanya mengembangkan Bee Holiday, Momod pun telah menjalankan bisnis kargo dan bus periwisata yang sama-sama masih berlabelkan Bee Holiday. Selain itu, ia pun dipercaya untuk mengelola kantor cabang Garuda Indonesia di Salatiga, Jawa Tengah.

“Tidak akan ada kesempatan kalau kita tidak punya kesiapan,” kata Momod begitu ditanya perihal caranya mengambil sebuah peluang.

Kesiapan menjadi hal yang penting bagi Momod, sebab, jika seseorang sudah memilikinya maka ia akan bergerak sekalipun tanpa modal. “Jangan terpaku dari ketiadaan modal,” serunya.

“Saya (dulu) tidak punya biro perjalanan umum. Tidak punya legalitas umum. Saya pinjam ke teman fasilitasnya. Sama seperti sekarang, saya yang meminjamkan fasilitas itu ke agen saya. Saya kembangkan, saya jual. Mereka percaya dengan saya, saya gunakan dengan baik. Penjualan pun semakin tinggi sampai akhirnya saya bisa membuat PT sendiri,” kisah ayah dari tiga orang anak ini.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version