Setelah sukses di bidang entertainment, aktor dan presenter Adrian Maulana kini merambah bisnis konsultasi keuangan. Suami dari Dessy Ilsanty ini pun tidak tanggung-tanggung dalam menekuni usaha jasa consulting, dengan mengikuti pendidikan khusus bidang financial, sehingga usahanya kian berkembang dan kredibel.
“Awalnya saya hanya berniat mengalokasikan dana secara optimal, hingga mengenal yang namanya reksadana atau investasi pada tahun 2005. Dari sini ternyata sangat menguntungkan karena aset saya bertambah 84% dalam waktu 2 tahun, hingga akhirnya saya bertekad ingin berbagi dan membantu masyarakat bagaimana mengalikoasikan dana yang tepat untuk masa depan,” kenangnya.
Demi membulatkan tekadnya, maka pada tahun 2010 Adrian mengambil pendidikan di bidang keuangan dan mendapatkan lisensi resmi dari IARFC (International Association Register Financial Consultant) dan mendapatkan gelar RFA (Register Financial Associate).
“Saya baru memberanikan diri menawarkan jasa konsultan keungan pada tahun 2011. Awalnya saya saat itu dengan mengadakan berbagai seminar untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai instrumen investasi serta bagaimana mengatasi masalah keuangan. Setelah itu, keputusan mau atau tidaknya menggunakan jasa saya ada pada mereka,” jelasnya tersenyum.
Diakui Adrian, dari banyaknya personal yang menjadi kliennya saat ini memiliki hubungan yang sangat private personal. Para klien memiliki hubungan yang lebih dari sekadar konsultan dan klien semata, namun juga ikatan emosional untuk menjaga loyalitas kerja untuk mencapai keberhasilan bersama.
“Tidak semua klien bisa saya terima untuk diatasi masalah keuangannya, karena kita pun harus mendeteksi dan menganalisis masalah dan keinginan mereka apakah memenuhi dari segi financial yang mereka miliki, jika memang sulit dan tidak memungkinkan keinginan mereka, maka akan kita tolak dan hanya dapat kita berikan masukan,” jelas Adrian.
Besarnya nominal yang harus dikeluarkan untuk membayar jasa konsultasi keuangan Adrian Maulana Consulting berkisar antara Rp 10-35 juta, harga tersebut tergantung tingkat kesulitan dan keinginan masa depan keuangan klien.
“Klien akan mendapatkan modul atau buku yang berisi analisis lebih rinci mengenai sistem keuangan yang harus mereka jalankan untuk jangka waktu satu tahun,” papar Adrian.
Evaluasi keuangan akan dilakukan dalam 6 bulan sekali, namun setiap 3 bulan sekali Klien dapat pula melakukan konsultasi langsung untuk biaya-biaya yang tidak terduga.
Diakui Adrian selama melakoni bisnis barunya, Ia mendapatkan kepuasan tersendiri dalam menjalankan kehidupan di luar kesibukannya sebagai seorang entrepreneur.
“Dari bisnis ini, kini saya banyak diundang menjadi pembicara dan motivator beberapa instansi untuk memberikan pemahaman kepada karyawan ataupun mahasiswa mengenai rencana keuangan masa depan,” jelas pria yang masih sibuk off air sebagai presenter acara ini.
