Nirina mengawali karir di dunia entertain dengan menjadi VJ MTV Indonesia selama beberapa tahun membuat namanya mulai dikenal publik. Lepas menjadi VJ, Nirina terjun ke dunia akting dengan membintangi di film 30 Hari Mencari Cinta, Mirror hingga film Psycological-Thriller berjudul Belahan Jiwa serta Heart yang menyedot 1,6 juta penonton.
Nirina pun kembali jadi sorotan publik pasca sukses bermain di film Get Married yang ditonton 2,2 juta orang yang dibuat empat sekuel, Purple Love, Hafalan Surat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Coboy Junior The Movie, dan Comic 8.
Sukses berkarir sebagai pemain film Nirina memutuskan menikah dengan Ernest Fardian Sjarif yang kini telah dikaruniai dua anak. Sejak memiliki anak Nirina semakin selektif menerima tawaran tampil di layar kaca. Nirina sibuk mengurus anak, syuting acara program Olimpiade Indonesia Cerdas juga merintis bisnis Dendeng Balado dengan nama Dendang Nirinest (Nirina Ernest) bersama sang suami.
Yang menjadi ciri khas Dendang Nirinest adalah dendeng lebih kering dari Dendeng Batokok (agak basah), tapi tidak sekering dendeng yang kerupuk.
“Bagi yang suka garing crispy-nya masih dapet tapi basahnya Batokok juga masih dapet, jadi bisa dibilang dendeng kita tuh dendeng diantara, jadi bisa mewakili lebih banyak pangsa pasar,” ujarnya sembari berpromosi.
menggunakan daging has dalam/tenderloin dengan rasa asli menggunakan cabe tanpa campuran lada sedikitpun. Yang penting tidak memakai bahan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi.
“Pedesnya masih bisa ditoleransi kok, yang gak suka pedes masih bisa makan dan yang doyan pedes masih berasa pedesnya,” ujar Nirina.
Meski tak menggunakan bahan pengawet, namun Nirina mengatakan Dendeng Nirinest bisa tahan 2-3 hari jika disimpan di suhu ruang dan bisa tahan hingga 1 bulan jika disimpan kulkas. Nirina menjual Dendang Nirinest seberat 250 gram dengan harga Rp 175 ribu
Selain itu ia juga punya steik Hollycow, kedai thai tea HQQ, “Tapi baru saja tiga hari lalu kami me-launching bisnis es kopi susu HQQ. Nirina pada awalnya merasa ragu untuk memulai usaha kopi, hal itu dikarenakan ia minim pengalaman di bidang tersebut. Nirina menambahkan, dalam proses pembuatan kafe tersebut ia turut melibatkan anaknya. Hal itu dilakukan agar anaknya bisa belajar bagaimana memulai sebuah bisnis.