Dikenal sebagai penyanyi papan atas Indonesia, tidak membuat Yuni Shara berpuas diri. Terbukti, ia mencoba peruntungan dengan berbisnis batubara. Yuni sudah menekuni bisnis batubara sejak tahun 2009. “Iya sampai sekarang saya masih konsen bisnis batubara,” katanya.
Yuni memutuskan bisnis batubara karena yakin bisnis ini sangat menjanjikan dan akan membawa keuntungan yang besar bagi dirinya dan kedua anaknya. Bisnis ini dilakukan Yuni semata-mata untuk biaya pendidikan kedua anaknya. “Bisnis ini selain buat cari nafkah, juga untuk Kevin dan Cello karena saya berharap mereka bisa menjadi orang yang sukses bahkan jadi pebisnis juga nantinya,” ujar Yuni dengan mata berkaca-kaca.
Awal ketertarikan di bisnis ini bermula ketika melihat seorang teman yang sudah lebih dulu menggeluti bisnis tersebut. Setelah mendengar cerita dari teman itu, Yuni pun mencari tahu tentang seluk beluk bisnis batubara.
“Awalnya karena teman yang sudah bisnis ini, terus pikir-pikir saya ini single parent dengan dua orang anak, pasti ke depannya memerlukan banyak biaya,” kata ibu dari Cavin Obient Salomo Siahaan dan Cello Obient Siahaan ini.
Setelah merasa yakin, Yuni pun memutuskan terjun ke bisnis pertambangan batubara. Diakui Yuni, modal usaha ini tidak sedikit. Modal tersebut berasal dari tabungannya. “Uang dari hasil nyanyi itu biasa saya tabung, uang ini yang saya gunakan investasi. Nilai investasi lumayan banyak hingga miliaran,” ujarnya tanpa mau menyebutkan nominalnya.
Kini usaha yang dirintis Yuni telah berjalan selama enam tahun. “Kalau bisnis ini ditekuni dengan serius pasti akan dapat hasil,” ujar wanita yang bernama asli Wahyu Setyaning Budi ini. Yuni menginvestasikan sejumlah uangnya di pertambangan batubara di daerah Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Samarinda, Kalimantan Timur tepatnya di wilayah Palaran Tambang Tongkan.
Bagi Yuni, daerah pertambangan tersebut memiliki nilai keuntungan yang cukup besar. “Saya investasi di dua kota tersebut dengan alasan karena batubara yang dihasilkan banyak, otomatis keuntungan juga akan banyak,” ujar Yuni.
Bagi Yuni investasi di batubara merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan tergantung bagaimana mengelola dan mengaturnya. Hal ini sama halnya ketika menekuni bisnis di tempat lain seperti emas atau minyak.
“Jangan salah, harga batubara setiap saat bisa mengalami fluktuasi. Bisnis ini butuh modal yang besar, kita juga harus berani ambil risiko yaitu rugi. Pada dasarnya butuh kesabaran dan kematangan dalam pengelolaan,” ucap wanita yang bermain dalam film Rumah Tanpa Jendela pada tahun 2011 ini.
Untuk mengelola bisnisnya Yuni tidak sendiri, ia memiliki orang kepercayaan yang mengerti seluk beluk bisnis bat bara. “Dalam pengelolaan saya punya konsultan yang bertugas mengawasi dan memberikan masukan-masukan seperti langkah strategis dalam berinvestasi,” tukasnya.
Untung Berkurang. Bukan tanpa risiko Yuni menekuni bisnis batubara. Yuni sempat menikmati keuntungan besar antara tahun 2010 sampai 2011 di saat itu harga batubara masih tergolong tinggi. Namun pada tahun 2013 banyak pengusaha batubara yang gulung tingkar karena harga batubara anjlok.
“Tahun 2013 harga batubara anjlok, saya juga kena imbasnya tapi terus bertahan karena saya punya tim yang solid. Secara keuntungan berkurang 10-15%. Syukur Alhamdulilah bisnis ini terus berjalan sampai sekarang dan insya Allah akan semakin berkembang,” ujar wanita kelahiran Malang, Jawa Timur 2 Juni 1972 ini.
Ditambahkan Yuni, dalam kondisi ekonomi yang sulit saat ini di mana nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang terus melemah ternyata tidak berdampak banyak pada bisnisnya. “Seperti yang saya jelaskan tadi kita punya tim yang solid, saya punya konsultan yang setiap saat memberikan masukan-masukan. Kena dampaknya sih iya tapi gak sampe parah. Ya paling secara keuntungan berkurang 10-15%,” jelasnya.
Yuni saat ini fokus di bisnis batubara. “Nyanyi masih tetap kebanyakan sih off air ke luar daerah,” ujarnya. Yuni menyarankan bagi yang ingin menekuni bisnis di pertambangan terutama batubara harus dipelajari terlebih dahulu. “Jangan sembarangan atau asal investasi, bisa-bisa malah dibohongi dan malah rugi,” terang Yuni.
Yuni mengatakan bahwa rumah baru yang ditempatinya ini merupakan hasil keuntungan dari bisnisnya. “Rumah ini salah satunya hasil dari investasi batubara,” tutup Yuni yang lalu masuk ke mobil Toyota Alphard hitam.