Demonstrasi Buruh yang mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada Rabu (21/2) menyajikan sebuah kejadian unik. Ratusan massa yang tergabung dalam kelompok yang disebut “Poros Buruh untuk Perubahan” membawa sejumlah poster dan spanduk besar yang menarik perhatian.
Demonstrasi Buruh Yang Membawa Spanduk Dengan Foto Komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum) RI Lama Dalam Demonstrasi Di Depan Kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum)
Poster-poster yang diangkat oleh para demonstran membawa berbagai pesan, antara lain menolak pemilu yang curang, mempertahankan demokrasi, menyelamatkan Indonesia dari perusak demokrasi, serta menyoroti dugaan pelanggaran dalam pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden. Salah satu poster menyuarakan akibat dari pemilu yang curang, yaitu kesengsaraan rakyat.Namun, yang menarik perhatian adalah sebuah spanduk besar yang dibawa oleh belasan orang. Spanduk tersebut menampilkan foto 7 komisioner KPU RI, namun foto-foto tersebut merupakan komisioner yang menjabat pada periode 2017-2022. Hanya salah satu komisioner yang masih menjabat saat ini, yaitu Hasyim Asyari yang kini menjadi Ketua KPU RI. Sisanya, termasuk Ilham Saputra, Arief Budiman, Pramono Ubaid Tanthowi, Evi Novida Ginting, Viryan Aziz, dan Wahyu Setiawan, telah selesai masa jabatannya.
Pada spanduk yang memuat foto-foto komisioner lama tersebut, terdapat tulisan yang meminta pemecatan komisioner KPU RI periode 2022-2027. Selain itu, terdapat juga tulisan yang menyebut “Komisi Penipuan Umum” dan “Audit Digital Forensik Sirekap KPU RI”, yang mengindikasikan tuntutan untuk melakukan audit terkait sistem penghitungan suara di KPU.Tidak hanya itu, spanduk tersebut juga menampilkan karikatur wajah Presiden Joko Widodo dengan tulisan “The King of Lip Service” yang mengkritik kepemimpinan Presiden dan menolak hasil pemilu, serta meminta Jokowi untuk turun dari jabatannya yang dianggap merusak demokrasi.Saat ini, massa aksi yang terdiri dari kelompok buruh sedang bergantian memberikan orasi di lokasi demonstrasi. Aksi ini menunjukkan ketegangan dan ketidakpuasan sebagian masyarakat terhadap proses pemilu dan kinerja KPU.