Pada Rabu malam (7/2), Relawan Prabowo-Gibran Satu Ibu Pertiwi (Pragibsip) mengadakan doa bersama lintas agama dan menggelar aksi menyalakan 1.000 lilin cinta untuk Indonesia di depan kediaman pribadi Prabowo Subianto, yang terletak di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Aksi ini bertujuan untuk menjadi simbol persatuan dalam keberagaman serta kerukunan umat di Indonesia. Ketua Relawan Pragribsip, Ica Simon, menjelaskan bahwa di tengah suasana kompetisi yang keras, Prabowo dan Gibran selalu menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan. Oleh karena itu, aksi yang dilakukan oleh para relawan Pragibsip ini adalah pelaksanaan dari pesan Prabowo dan Gibran. Ica menyatakan bahwa seribu relawan yang hadir dalam acara tersebut berasal dari berbagai latar belakang etnis dan agama.
Dukungan dan doa dari lintas agama menjadi bagian penting dalam acara ini
Ica mengungkapkan bahwa di balik aksi menyalakan 1.000 lilin tersebut terdapat harapan akan persatuan. Mereka berharap bahwa keberagaman ini dapat menjadi ikatan yang menguatkan persatuan di Indonesia. Setiap lilin yang menyala melambangkan kasih sayang dan komitmen para relawan untuk memberikan kontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan makmur.Hendy Setiono, Wakil Komandan Fanta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menyambut baik dukungan dan doa yang diberikan oleh para relawan Pragibsip. Ia mengucapkan terima kasih atas doa dan ketulusan yang disampaikan pada malam tersebut. Sebagai tanda cinta mereka, Hendy mengajak semua orang untuk memberikan dukungan dengan mencoblos nomor 02 pada tanggal 14 Februari, yang merupakan hari kasih sayang.
Melalui aksi menyalakan 1.000 lilin cinta untuk Indonesia, Hendy melihat bahwa keberagaman dan perbedaan justru memperkuat persatuan di antara warga negara. Ia berharap bahwa aksi ini menjadi titik awal bagi kemenangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran pemilihan. Hendy juga mengajak semua orang untuk bekerja lebih keras demi memenangkan Prabowo-Gibran.Selain aksi menyalakan 1.000 lilin, acara tersebut juga diisi dengan pembacaan puisi, senandung lagu perjuangan, dan ditutup dengan doa lintas agama. Semua elemen ini bertujuan untuk menciptakan atmosfer yang penuh dengan cinta, persatuan, dan kerukunan dalam rangka membangun Indonesia yang lebih baik.