Mahfud MD Good Bye Dari Pemerintahan, Menanti Langkah Jokowi Selanjutnya, Pernyataan terbaru dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah dianggap sebagai tanda Good Bye tidak langsung dengan pemerintahan. Saat ini, perhatian tertuju pada keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) apakah ia akan segera mengeluarkan Mahfud dari jabatannya atau tidak.
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, mengemukakan pandangannya mengenai rencana Mahfud MD untuk mundur dari kabinet Indonesia Maju. Menurut Jazilul, jika kita cerdas dalam menganalisis situasi, maka pernyataan Mahfud dapat dianggap sebagai pamitan. Namun, keputusan akhir tetap berada pada prerogatif Presiden.
“Menurut pandangan saya, jika kita bijak dalam melihatnya, Prof. Mahfud sudah memberikan pernyataan perpisahan. Namun, tentu saja keputusan akhir ada pada Presiden,” kata Jazilul kepada wartawan pada Rabu (24/1).
Analisis Mengenai Keputusan Dan Implikasinya Untuk Masa Depan Politik Indonesia.
Lebih lanjut, Jazilul menyatakan bahwa Mahfud MD saat ini berada dalam situasi yang sulit. Di satu sisi, ada aturan dalam Undang-Undang tentang penyelenggaraan negara yang melarang praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Namun, di sisi lain, TAP MPR RI meminta agar para penyelenggara negara memiliki etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Gus Jazil, panggilan akrab Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa Presiden Jokowi harus bersikap tegas terhadap bawahannya. Menurutnya, Mahfud MD tidak mungkin mengundurkan diri, dan keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan Presiden.
“Tugasnya sekarang adalah mengembalikan keputusan ini kepada Presiden. Tentu saja Prof. Mahfud tidak mungkin mengundurkan diri karena beliau seorang pria yang beretika. Jika diberi kekuasaan dan amanat, dia akan menjalankannya dengan baik,” ujar Wakil Ketua Umum PKB tersebut. “Namun, situasinya saat ini membingungkan. Beliau saat ini menjabat sebagai calon wakil presiden, namun juga sebagai menteri. Oleh karena itu, pernyataan terakhirnya dalam debat sebenarnya merupakan ungkapan perpisahan,” tambahnya.
Dengan demikian, pernyataan dari Jazilul Fawaid mengindikasikan bahwa Mahfud MD telah memberikan sinyal pamitan dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Namun, keputusan akhir terletak di tangan Presiden Jokowi, apakah Mahfud akan segera dikeluarkan atau tetap memegang posisinya.
