Top Mortar Gak Takut Hujan
Home News Isu Duet Anies Baswedan dan Cak Imin: Koalisi Perubahan untuk Persatuan Sedang...

Isu Duet Anies Baswedan dan Cak Imin: Koalisi Perubahan untuk Persatuan Sedang Goyang

0
Isu Duet Anies Baswedan dan Cak Imin: Koalisi Perubahan untuk Persatuan Sedang Goyang

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, angkat bicara mengenai situasi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang sedang goyang akibat isu duet antara Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Surya Paloh menyatakan bahwa koalisi pendukung Anies, yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), masih bertahan hingga saat ini. “Koalisi masih tetap ada hingga hari ini,” ucap Paloh saat diwawancarai di Nasdem Tower pada Kamis (31/8/2023).

Meskipun demikian, Paloh mengaku tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada Koalisi Perubahan untuk Persatuan di hari berikutnya setelah pergantian bulan. Termasuk apakah koalisi tersebut akan tetap eksis dan mendukung Anies atau tidak.

“Kita belum tahu apakah besok pagi koalisi masih utuh atau sebagian saja,” tambahnya. Sebelumnya, Partai Demokrat telah memberikan tanggapannya mengenai pertemuan antara calon presiden Anies Baswedan dengan ibu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Partai Demokrat menyebutkan adanya kesepakatan sepihak antara NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin.

Pada tanggal 30 Agustus 2023, Partai Demokrat menerima informasi dari Sudirman Said, yang mewakili calon presiden Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerjasama politik antara Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, menyatakan hal ini dalam keterangan resminya pada Kamis (31/8/2023).

Teuku mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil sendiri oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. “Keputusan ini diambil sepihak atas inisiatif Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh,” ujar Teuku. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, menyebut duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Teuku mengkritik bahwa tindakan ini merupakan pengkhianatan terhadap semangat perubahan dan Piagam Koalisi yang sudah disepakati oleh ketiga partai politik. Anies juga dikritik karena dinilai mengkhianati pernyataannya sendiri bahwa ia akan memilih Ketua Umum Partai Demokrat AHY sebagai calon wakil presiden.

Pada Selasa (29/8/2023) malam, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengumumkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin sebagai calon wakil presiden Anies. Namun, pada Rabu (30/8), Anies tidak secara langsung mengkomunikasikan keputusan ini kepada pimpinan tertinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat yang tergabung dalam KPP.

Exit mobile version