Jakarta – Pengamat politik dari Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Khoirul Umam, mengatakan koalisi pemerintah pecah jelang pemilu 2024. Hal ini terlihat dengan banyaknya koalisi baru yang muncul dari partai pendukung pemerintah.
Partai Golkar, PAN dan PPP sudah mendeklarasikan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). PKB disebut-sebut sedang menjajaki koalisi dengan PKS. Dan hari Minggu (5/6/2022), lalu giliran petinggi Partai Nasdem, Surya Paloh, yang melakukan pertemuan politik dengan SBY di Jakarta.
“Pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Nasdem Tower, Jakarta, pada Minggu malam seolah mengkonfirmasi adanya perpecahan di antara partai politik koalisi pemerintah,” kata Khoirul Umam,.
Umam menambahkan, anggapan itu bukan tanpa alasan. Sebab selama ini publik menganggap Partai Demokrat sebagai oposisi.
“Jika partai oposisi sudah berkomunikasi langsung dengan partai-partai pemerintahan, itu mengonfirmasi sudah pecahnya koalisi pemerintahan saat ini,” jelas Khoirul Umam kepada wartawan, Kamis (9/6).
Pada prinsipnya, dia memandang pertemuan SBY dan Surya Paloh sebagai satu langkah progresif. Pasalnya, sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sudah lebih dulu bertemu Surya Paloh.
Bahkan, lanjutnya, jika menarik pada potensi lebih besar, bukan tidak mungkin pertemuan SBY dan Surya Paloh akan berujung pada kesepakatan berkoalisi di Pemilu Serentak 2024.
“Sebagai kelanjutan dari pertemuan AHY dan SP sebelumnya, pertemuan SBY, AHY dan SP kali ini semakin membuka kemungkinan terbentuknya koalisi baru,” pungkasnya