Berempat.com – Budaya bekerja perusahaan saat ini tentu berbeda dengan budaya kerja perusahaan di masa lalu. Boleh dibilang, tumbuhnya perusahaan teknologi atau startup seperti Google, Facebook, Go-Jek atau Tokopedia, membawa dampak pada perubahan budaya kerja di dunia bisnis. Bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut terkesan lebih fleksibel dan tak kaku.
Fleksibel dari segi waktu, inilah salah satu hal yang berbeda dengan budaya kerja perusahaan di masa lalu. Saat ini, perusahaan startup kebanyakan tak mengharuskan karyawannya ke kantor tepat waktu, asalkan dapat memenuhi tuntutan pekerjaan.
Tapi, ada hal yang perlu diperhatikan dari budaya kerja semacam ini agar perusahaan tak merugi, yakni cara mengelola yang tepat. Sebab jangan sampai karena budaya kerja yang terkesan fleksibel dari segi waktu tersebut justru membuat karyawan terlena. Sehingga berdampak pada turunnya performa.
Untuk itu, sebagai pemimpin perusahaan, Anda perlu memerhatikan beberapa hal di bawah ini untuk mengelola waktu kerja karyawan Anda.
Pastikan karyawan fokus bekerja
Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah memastikan karyawan Anda fokus bekerja. Jangan sampai fokus karyawan teralihkan karena beberapa hal, seperti bermain media sosial atau sebagainya.
Bantu juga karyawan untuk memahami tugas mana yang harus menjadi prioritas utama. Misal, antara membalas email kilen dengan membuat laporan, merancang rencana kerja, dan sebagainya. Pasalnya, karyawan yang fokusnya teralihkan tak pernah menyadari bahwa hal tersebut dapat berpengaruh pada penurunan produktivitasnya.
Kurangi meeting yang tak penting
Pemimpin perusahaan umumnya selalu mengajak karyawannya untuk meeting setiap kali menemukan permasalahan, atau saat memiliki rencana baru dan ingin segera menjalankannya. Lebih baik, tahan dulu apabila tak terlalu memengaruhi kelangsungan bisnis dalam waktu dekat.
Karena percayalah, waktu yang digunakan untuk meeting sejatinya bisa digunakan oleh karyawan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Rasanya, meeting cukup dilakukan seminggu sekali dan tak perlu lebih dari 2 jam.
Rasanya, dua hal ini bisa menjadi langkah utama bagi pemimpin perusahaan apabila hendak mengelola waktu kerja karyawannya agar lebih produktif. Memang dua hal ini belum tentu cocok diterapkan di seluruh jenis bisnis atau perusahaan. Jadi, Anda bisa mencobanya dengan menyesuaikan pada perusahaan Anda untuk beberapa minggu atau 3 bulan. Setelahnya, Anda bisa mengevaluasi kembali.