Pemerintah Siapkan 3 Strategi Transformasi untuk Industri Indonesia

0
801
Pojok Bisnis

Berempat.com – Revolusi Industri 4.0 masih menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan bagi industri di Indonesia. Pasalnya, tak semua lini industri sudah benar-benar siap menyongsong revolusi yang terjadi. Kesiapan infrastruktur dalam teknologi misalnya, bisa menjadi pengganjal untuk sebuah unit usaha bisa beradaptasi dengan cepat.

Namun, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengimbau agar pelaku industri tak perlu cemas. Pasalnya, ia berkaca bagaimana industri nasional bisa bertahan dan tetap berjalan mulus saat melalui revolusi industri 1.0 sampai 3.0.

“Kita tidak perlu takut dengan revolusi industri generasi keempat. Yang penting, kita semua bisa menyesuaikan diri, termasuk juga dunia industri,” ujar Hanif di Jakarta beberapa waktu lalu.

Di samping adanya keyakinan, Hanif menyebut bahwa pemerintah sendiri sudah menyiapkan tiga strategi transformasi untuk industri Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

PT Mitra Mortar indonesia

Pertama, sebut Hanif, yaitu Industry Transformation Strategy. Strategi ini bertujuan agar industri tidak mengalami industries shock maupun manpower shock karena adanya perubahan model bisnis. Langkah kedua adalah Future Jobs.

“Seiring perkembangan model bisnis, ada beberapa pekerjaan yang akan hilang, namun di sisi lain juga akan lahir jenis-jenis pekerjaan baru,” terang Hanif.

Dan yang ketiga adalah Manpower Planning. Hanif menyebut, dengan adanya perubahan jenis pekerjaan, maka skill yang dibutuhkan pun akan berubah. “Sehingga harus ada pemetaan terkait skill apa yang akan dibutuhkan dan tidak dibutuhkan lagi,” imbuh Hanif.

Selain ketiga strategi tersebut, Hanif pun mengungkapkan bila saat ini pemerintah telah menyiapkan program untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam program ini pun pemerintah sudah menyiapkan 3 langkah strategis.

“Pertama, meningkatkan link and match antara supply and demand SDM. Kedua, masifikasi pelatihan kerja dan sertifikasi profesi. Ketiga, pemagangan berbasis jabatan,” papar Hanif.

Namun, Hanif menegaskan bahwa keberhasilan langkah-langkah strategi pemerintah ini hanya bisa diwujudkan dengan bantuan seluruh stakeholder terkait.

“Pemerintah tidak bisa sendiri. Pemerintah harus bersama-sama dengan dunia usaha, teman-teman serikat pekerja, dan elemen masyarakat sipil lainnya,” pinta Hanif.

Hal yang sama juga diungkap oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Menurutnya, yang terpenting dalam menyongsong revolusi industri 4.0 bukanlah soal teknologi. Pasalnya, teknologi bisa dibeli, namun yang terpenting adalah mendidik SDM-nya.

“Teknologi bisa dibeli, SDM tidak bisa dibeli. Inti perubahan adalah SDM. Makanya pemerintah akan fokus membangun kualitas SDM sambil membangun industrinya,” ungkap JK.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.