Jakarta – Anggota DPR RI, Mulyadi, minta proses pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dilakukan sesuai rencana. Hal ini perlu untuk mengurangi kemacetan Kawasan Puncak serta meningkatkan potensi kunjungan wisatawan ke Cianjur, Sukabumi dan sekitarnya. Selain itu, kata Mulyadi, keberadaan tol Bocimi ini mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi penduduk setempat.
“Tol ini juga kelak menghubungkan tiga provinsi sekaligus, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta,” kata Mulyadi.
Dalam sambutannya saat menggelar pertemuan dengan Bupati Bogor dan Bupati Cianjur, Mulyadi mengatakan, Bocimi adalah jalan tol yang membentang sepanjang 53,6 km yang menghubungkan Kota Bogor, Kabupaten Bogor dengan Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Jalan tol ini terhubung dengan Jalan Tol Jagorawi di utara dan direncanakan tersambung dengan rencana Jalan Tol Sukabumi-Cianjur dan Jalan Tol Cianjur-Padalarang.
“Dari informasi yang kami peroleh, rencana pembangunan jalan tol ini sudah dimulai sejak tahun 2011, yang dibangun dalam empat seksi. Namun, sampai saat ini pembangunan jalan tol Bocimi baru memasuki seksi dua, yaitu ruas Cigombong-Cibadak, yang direncanakan akan rampung pada bulan Agustus 2021. Dengan demikian, dalam kurun waktu 10 tahun baru sekitar setengahnya yang dapat diselesaikan,” ucap Mulyadi.
Legislator dapil Jawa Barat V ini menambahkan, pembangunan jalur Puncak II sangat dibutuhkan sebagai jalur alternatif memecah kemacetan menuju daerah wisata Puncak. Pembangunan jalur ini adalah salah satu upaya memudahkan bagi wisatawan untuk datang dan berlibur ke Cianjur, utamanya setelah pandemi Covid-19 usai. Ini juga memudahkan transportasi dari Cianjur dan Bogor ke berbagai wilayah di sekitarnya.
“Keberadaan jalur alternatif ini, diharapkan dapat memudahkan dan lebih meningkatkan roda perekonomian di Bogor dan Cianjur, khususnya untuk memasarkan hasil bumi antara lain sayur mayur dan hasil tambak,” ungkap politisi Partai Gerindra itu.
Sementara Bupati Bogor Ade Yasin berharap, pembangunan ruas tol ini akan mengefisienkan jarak tempuh sekitar 16 persen sekaligus mengurangi kemacetan hingga 50 persen. Ade juga mengungkapkan, pembangunan infrastruktur jalan tol ini akan meningkatkan pertumbuhan di kawasan tertinggal Bogor Timur.
“Meningkatnya infrastruktur jaringan jalan regional Jawa Barat ini menghubungkan tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta,” imbuhnya.