Berbagai protokol kesehatan telah dipatuhi oleh masyarakat guna mencegah penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Salah satunya adalah anjuran untuk melakukan kegiatan dari rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bagi Ibu Pengelola Kantin Sekolah Generasi Maju binaan Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), hal ini juga berarti terhambatnya kegiatan ekonomi yang selama ini menjadi sumber pemasukan bagi Ibu Kantin dan keluarganya.
Julie Jones, Marketing Director Danone Specialized Nutrition Indonesia menjelaskan sejak tahun 2010, Danone SN Indonesia melalui Sarihusada rutin melakukan binaan kepada ratusan pengelola kantin di sejumlah Sekolah Dasar di Indonesia, mulai dari edukasi pengelolaan keuangan hingga pemberian gizi seimbang pada menu makan di kantin.
“Dengan berkurangnya kegiatan belajar mengajar di sekolah, penghasilan para pengelola kantin juga menurun. Sehingga, kami bekerjasama dengan para mitra untuk membantu 234 perempuan penggiat kantin sehat di Ambon, Bandung, Bogor, dan Yogyakarta.”
Para ibu pengelola kantin memiliki peran besar dalam menyediakan pilihan asupan nutrisi yang baik untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar anak-anak di sekolah. Diantara 234 anggota ibu pengelola kantin yang aktif, 99% diantaranya mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi. Padahal, ibu pengelola kantin tidak hanya berperan kepada kesehatan anak-anak di sekolah, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak dan keluarga masing-masing di rumah.
Bekerjasama dengan Danone Ecosystem Fund dan Yayasan Lumbung Pangan Indonesia, Danone SN Indonesia mendistribusikan dukungan senilai total lebih dari 1 Miliar Rupiah dalam bentuk bantuan langsung tunai, pasokan makanan pokok dalam bentuk e-voucher untuk membeli kebutuhan pemenuhan nutrisi keluarga dan keperluan lainnya. Bantuan yang diberikan selama 3 (tiga) bulan periode program ini dinilai sebagai hal yang paling tepat guna bagi para ibu pengelola kantin.
Wida Septarina Wijayanti, Ketua Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Foodbank of Indonesia) menyampaikan bahwa penggiat kantin sehat yang kebanyakan adalah para ibu memang perlu mendapatkan dukungan untuk bangkit setelah pandemic agar para ibu dapat terus menyediakan makanan sehat kepada anak-anak.
“Ketiadaan aktivitas tatap muka di sekolah telah memberikan dampak ekonomi yang besar bagi para ibu penggiat kantin sehat. Kami menyambut baik dan mendukung inisiatif Danone SN Indonesia yang terus memberikan dukungan kepada para ibu dengan memberikan pembinaan dalam hal modal usaha, pengelolaan usaha, edukasi nutrisi, dan bantuan lain agar para ibu dapat terus menyediakan makanan sehat kepada anak-anak, dimulai dari keluarga mereka di rumah dan lingkungan sekitar,” jelasnya.
Salah satu Ibu Pengelola Kantin Sekolah Generasi Maju di Yogyakarta, Ibu Sriyati, menyambut baik bantuan yang diberikan di tengah pandemi ini. “Saya merasa bersyukur dengan adanya bantuan ini karena sangat membantu untuk kebutuhan rumah tangga dan modal usaha. Saya berharap semoga Program Kantin Sekolah Generasi Maju terus berjalan dan mendampingi kami sampai sekolah masuk kembali,” katanya.
Sebelumnya, program Kantin Sekolah Generasi Maju dimulai pada November 2010 dengan nama Warung Anak Sehat. Hingga 2018, program ini telah memberdayakan 350 ibu kantin—dimana 72% diantaranya mendapatkan peningkatan pendapatan sebanyak lebih dari 50%. Selain itu, kenaikan pendapatan yang diperoleh para ibu pengelola kantin ini juga telah memberikan manfaat kepada 1.092 anggota keluarganya. Beberapa tahun terakhir, edukasi kepada ibu pengelola kantin fokus kepada diskusi, forum berbagi pengalaman, dan edukasi melalui digital, serta pendampingan tatap muka.
“Program ini bertujuan untuk membantu mengentaskan tantangan nutrisi anak-anak di Indonesia melalui jaringan pengelola kantin yang menawarkan menu nutrisi seimbang bagi anak-anak berusia sekolah dasar. Kami berharap bantuan ini dapat menjaga semangat para Ibu Pengelola Kantin Sekolah Generasi Maju agar dapat terus berkontribusi bagi pemberdayaan wanita, ekonomi lokal, hingga kesehatan anak-anak di Indonesia,” tutup Julie Jones.