Berempat.com – Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, pemerintah pun berencana untuk menambah anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar tahun ini. Hal tersebut diungkap oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
“Hasil rapat koordinasi di Menko Perekonomian, subsidi solar akan ditambah,” ujar Jonan di Jakarta, Rabu (2/5).
Namun, Jonan tak menyebutkan berapa besaran tambahan subsidi yang diproyeksikan. Yang jelas, tuturnya, tambahan anggaran subsidi ini akan diambil dari tambahan pendapatan negara dari kenaikan harga minyak Indonesia atau Indonesia crude price (ICP).
Saat ini harga minyak di pasar global telah mendongkrak ICP. Diketahui ICP pada Januari US$ 65,59 per barel, lalu Februari US$ 61,61 per barel, dan Maret 2018 mencapai US$ 61,87 per barel. Nilai itu jauh dari ICP dalam asumsi makro APBN 2018 yang hanya US$ 48 per barel.
Sementara itu, jatah kuota subsidi solar dalam APBN 2018 sebesar 16 juta kiloliter (KL) dengan nilai anggaran Rp 7 triliun.
Namun, rencana penambahan subsidi tersebut perlu mendapatkan restu dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pasalnya, penambahan anggaran tersebut akan dimasukkan ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2018.
Dengan penambahan subsidi ini diharapkan dapat berdampak pada daya beli masyarakat yang tetap terjaga. Langkah ini sekaligus diharapkan dapat menyelamatkan keuangan Pertamina yang selama ini terus menanggung beban subsidi.