Realisasi inflasi sepanjang Puasa pada Mei 2019 yang diprediksi berada diangka 0,5-0,6% rupanya sedikit lebih tinggi. Pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) akhirnya mengumumkan inflasi bulan Mei 2019 mencapai 0,68%. Angka ini naik drastis dibandingkan April 2019 yang hanya 0,44%.
Tingginya inflasi sepanjang bulan Ramdhan tahun ini disebut Kepala BPS Suhariyanto lantaran terjadi kenaikan harga memasuki bulan Ramadhan sejak awal Mei. Meski demikian, ia mengatakan angka inflasi tahunan masih terkendali di angka 3,32%.
Meski demikian, Suhariyanto mengatakan tak bisa membandingkan inflasi bulan Mei 2019 dan Mei 2018, pasalnya tahun lalu puasa dimulai minggu ketiga bulan Mei sedangkan tahun ini puasa dimulai pada minggu pertama bulan Mei, sehingga terjadi terjadi peningkatan 0,12% lebih tinggi daripada inflasi tahun lalu.
Menyikapi melesatnya inflasi Mei 2019 Bhima Yudisthira pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dikarenakan ketidakmampuan menekan lonjakan harga pangan.
Menurutnya, keterlambatan impor bawang putih dan harga tiket pesawat yang mahal menyumbang inflasi masing-masing 0,05% dan 0,02%. Bhima memprediksi sampai akhir tahun, inflasi masih dibawah target pemerintah sebesar 3,5%.