Top Mortar tkdn
Home Bisnis Istana Bantah Efisiensi Anggaran Jadi Penyebab Perlambatan Ekonomi

Istana Bantah Efisiensi Anggaran Jadi Penyebab Perlambatan Ekonomi

0
8
Istana Bantah Efisiensi Anggaran Jadi Penyebab Perlambatan Ekonomi
Istana Bantah Efisiensi Anggaran Jadi Penyebab Perlambatan Ekonomi (Foto Ilustrasi)
Pojok bisnis

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran di kementerian/lembaga yang diarahkan Presiden Prabowo Subianto bukanlah faktor utama di balik perlambatan laju pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I 2025.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal pertama 2025 hanya mencapai 4,87 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau dikaitkan secara langsung, efisiensi anggaran sebenarnya adalah langkah realokasi. Jadi, bukan sekadar pemotongan, tapi mengarahkan dana ke kegiatan yang lebih produktif,” jelas Prasetyo saat memberi pernyataan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/5).

PT Mitra Mortar Indonesia

Ia menekankan, perlambatan ekonomi tidak bisa disebabkan oleh satu faktor tunggal. Menurutnya, realisasi belanja pemerintah yang belum optimal di awal tahun juga berperan, meski pada saat bersamaan ada sektor-sektor yang tetap tumbuh, seperti pertanian yang mencatat kenaikan di atas 10 persen.

Geopolitik Global dan Transisi Pemerintahan Jadi Faktor Penentu Kondisi Perekonomian Tanah Air

Selain faktor internal, Prasetyo juga menyoroti pengaruh ketidakpastian global, termasuk konflik geopolitik dan kebijakan perdagangan dari negara mitra utama. “Kita tahu, beberapa konflik luar negeri yang lama belum selesai, sekarang malah muncul ketegangan baru, misalnya antara negara India dan Pakistan. Ini turut memberi tekanan pada perekonomian,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi pada masa transisi pemerintahan bukanlah fenomena baru. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan pada Rabu (7/5), Luhut Binsar mengungkapkan bahwa pada periode pergantian pemerintahan tahun 2014, pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama dan kedua juga sempat berada di bawah 5 persen.

“Jadi, koreksi seperti ini lumrah dalam fase penyesuaian. Yang perlu dilakukan sekarang adalah percepatan belanja negara supaya roda ekonomi kembali bergerak,” kata Luhut.

Pemerintah sendiri kini tengah fokus pada percepatan realisasi anggaran serta mendorong belanja produktif agar target pertumbuhan ekonomi nasional dapat tercapai dalam beberapa kuartal yang akan datang.

Top Mortar Semen Instan