Visi Indonesia Emas 2045: Menko Luhut Mendorong Pembangunan Berkelanjutan dan Teknologi Pemerintahan

0
229
Menuju Indonesia Emas 2045: Menko Luhut Mendorong Pembangunan Berkelanjutan dan Teknologi Pemerintahan
Menuju Indonesia Emas 2045: Menko Luhut Mendorong Pembangunan Berkelanjutan dan Teknologi Pemerintahan (Dok Foto: Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi)
Pojok Bisnis

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyatakan bahwa untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Indonesia perlu menggenjot pembangunan yang berkelanjutan dan terus menerus.

Dia juga menyoroti potensi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Jakarta Futures Forum di JW Marriot Jakarta sebagai pembicara utama pada Jumat (3-5-2024).

“Dengan sumber daya yang tersedia, Indonesia memiliki peluang menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2024. Selain kekayaan alam yang melimpah, luasnya wilayah, jumlah penduduk yang besar, dan lokasinya yang strategis, Indonesia juga merupakan sumber daya penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menko Luhut.

Ada lima aspek kunci yang harus diperhatikan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia harus masuk dalam lima besar ekonomi dunia, mengurangi tingkat kemiskinan menjadi 0,5 – 0,8%, memiliki posisi yang kuat dalam indeks kekuatan global, meningkatkan indeks sumber daya manusia menjadi 0,73, dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 93,5%.

PT Mitra Mortar indonesia

Menko Luhut juga menekankan bahwa meskipun Indonesia menghadapi tantangan global, stabilitas perekonomian tetap terjaga.

Walaupun nilai tukar rupiah mengalami pelemahan serupa dengan banyak mata uang negara lainnya, namun pelemahan ini masih terjaga dengan tingkat inflasi yang rendah. Menurutnya, Indonesia masih memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

Fokus Pada Pembangunan dan Pengembangan Ekosistem

Menko Luhut menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pengembangan ekosistem, tetapi juga memprioritaskan pembangunan ekosistem. Oleh karena itu, pemerintah sedang melakukan hilirisasi untuk produk nikel dan rumput laut. Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki dampak besar bagi perekonomian, kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah pesisir, dan juga lingkungan. Saat ini, harga rumput laut berkisar antara 1.000 – 2.000 USD per ton.

Pemerintah sedang mempercepat pengembangan industri laut secara komprehensif dan terukur. Sebagai contoh, Kemenko Marves bersama BRIN, KKP, Sea6, Prospera, MTCRC, Konservasi Indonesia, dan Universitas Mataram telah meluncurkan proyek percontohan pengembangan rumput laut dengan skala besar di Teluk Ekas.

Di samping itu, dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah secara stabil meningkatkan konektivitas di udara, darat dan laut. Upaya ini terwujud dalam percepatan pembangunan jaringan jalan tol, seperti Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Trans Sumatra. Menko Luhut menambahkan, “Indonesia memiliki rencana ambisius untuk membangun 18.000 km jalan tol yang akan menghubungkan berbagai kota di seluruh Indonesia pada tahun 2050.”

Pengembangan Teknologi Pemerintahan demi Kemudahan Akses Layanan Publik

Pemerintah juga tengah mengembangkan Government Technology (GovTech) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja pemerintah. Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan layanan publik dan infrastruktur publik. Layanan ini akan difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, serta layanan administrasi seperti SIM, KTP, dan lainnya.

“Kami akan segera meluncurkan GovTech. Saya bertanggung jawab atas ini. Pada akhir tahun ini, kami akan mengintegrasikan semua 27.000 aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan dan institusi kami ke dalam satu platform. Selain itu, kami juga akan memperkenalkan identitas digital tunggal untuk meningkatkan efisiensi,” tegasnya.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan