Dampak Ekonomi Libur Lebaran: Perkiraan Perputaran Sektor Parekraf Capai Rp369,8 Triliun

0
253
Dampak Ekonomi Libur Lebaran: Perkiraan Perputaran Sektor Parekraf Capai Rp369,8 Triliun
Dampak Ekonomi Libur Lebaran: Perkiraan Perputaran Sektor Parekraf Capai Rp369,8 Triliun (Dok Foto: Kemenparekraf)
Pojok Bisnis

Peningkatan mobilitas masyarakat selama periode mudik dan libur Lebaran tahun ini tidak hanya merupakan momen penting secara sosial dan budaya, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Diperkirakan bahwa perputaran ekonomi yang dihasilkan dari aktivitas pariwisata selama periode ini mencapai angka yang mengesankan, mencapai sekitar Rp369,8 triliun.

Analisis ini didasarkan pada data pergerakan masyarakat yang dikumpulkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), serta hasil survei mengenai preferensi dan perilaku wisatawan yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Menurut Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, survei yang melibatkan 1.756 responden mengungkapkan pola minat wisatawan yang menarik.

PT Mitra Mortar indonesia

Preferensi Wisatawan Saaat Libur Lebaran

Ternyata, destinasi pantai dan danau menjadi favorit utama dengan persentase 56,1%, yang diikuti oleh pusat kuliner (50,8%), pegunungan atau agrowisata (41,9%), taman rekreasi atau kebun binatang (29,9%), dan pusat perbelanjaan (26,6%).

Tidak hanya itu, survei juga menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan memilih durasi wisata satu hari atau one day trip (49,5%), sementara 36,2% memilih untuk liburan selama dua hingga empat hari. Dalam hal akomodasi, 34,5% responden memilih untuk menginap di hotel berbintang, sementara 26,9% lebih memilih akomodasi keluarga.

Destinasi Wisata Favorit

Berdasarkan data survei tersebut, beberapa destinasi populer yang diminati oleh wisatawan saat mudik Lebaran 2024 antara lain Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur, dan Bromo.

Meskipun Pulau Jawa menjadi pilihan utama karena populasi yang besar dan infrastruktur yang baik, beberapa tantangan muncul seiring dengan lonjakan kunjungan tersebut. Termasuk di antaranya adalah kemacetan lalu lintas di berbagai titik, kejadian bencana alam, peningkatan volume sampah, serta masih adanya praktik pungutan liar di beberapa destinasi wisata.

Untuk mengatasi tantangan ini, Kemenparekraf berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS), Kemenhub, dan Pemerintah Daerah (Pemda).

Upaya-upaya dilakukan untuk memastikan kondisi yang kondusif bagi pariwisata dan ekonomi kreatif selama periode mudik Lebaran 2024. Salah satu rekomendasi yang diberikan adalah peningkatan fasilitas parkir di destinasi wisata serta komunikasi yang lebih baik antara Pemda dengan semua pihak terkait untuk mencegah praktik pungli yang masih terjadi.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan