Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp 4,8 triliun untuk mendukung pelatihan peserta program Kartu Prakerja 2024. Pernyataan ini disampaikan oleh Airlangga dalam acara Pengarahan Komite Cipta Kerja dan Tim Pelaksana kepada Mitra Program Kartu Prakerja di Jakarta pada Selasa (23/1/2024).
Airlangga memiliki target ambisius untuk melibatkan 1,2 juta peserta dalam program pelatihan Kartu Prakerja tahun 2024. Sejak diluncurkan pada April 2020, program ini telah diikuti oleh 17,5 juta orang. Airlangga menekankan bahwa tahun ini mereka berharap dapat melatih 1,2 juta orang, sementara target hingga akhir 2024 diperkirakan mencapai sekitar 19 juta peserta.
Manfaat Kartu Prakerja yang Sudah di Manfaatkan Masyarakat Indonesia
Selama tiga tahun terakhir, Kartu Prakerja telah memberikan pelatihan inklusif di 514 kabupaten/kota, mencakup 51 persen perempuan, 48 persen dari 212 kabupaten/kota miskin ekstrem, 2 persen dari kabupaten/kota tertinggal, dan 3 persen dari penyandang disabilitas.
Airlangga juga mencatat peningkatan lapangan kerja dalam satu tahun terakhir, dengan 4 juta orang yang memasuki pasar kerja. Saat ini, total angkatan kerja yang bekerja mencapai 147 juta orang, namun sekitar 5,32 persen masih belum bekerja.
Dalam konteks ini, Airlangga menyoroti pentingnya program pelatihan kerja yang dapat diakses baik secara luring maupun daring. Pendaftaran dilakukan secara online, dan pelatihan diselenggarakan baik secara offline maupun online.
Pendaftaran Gelombang Kartu Prakerja 2024 sudah Dibuka
Gelombang Prakerja 2024 telah dibuka pada tanggal 3 Januari 2024, dengan proses pendaftaran akun Prakerja melalui www.prakerja.go.id. Lydia Kusnadi, Head Komunikasi PMO Kartu Prakerja, menekankan bahwa meskipun Gelombang 63 belum dibuka, masyarakat disarankan untuk membuat akun Prakerja sekarang agar dapat langsung mendaftar saat pembukaan gelombang berikutnya.
Lydia juga menginformasikan bahwa pembukaan akun di Prakerja.go.id terbuka untuk umum tanpa memandang latar belakang pekerjaan apapun, termasuk mahasiswa. Program lain di Prakerja juga tersedia untuk partisipasi masyarakat luas, termasuk mereka yang sedang menempuh pendidikan formal, pejabat negara, aparatur sipil, dan lainnya.
