Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi: Potensi Besar Ekonomi Biru di Indonesia

Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi: Potensi Besar Ekonomi Biru di Indonesia

0
Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi: Potensi Besar Ekonomi Biru di Indonesia

Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menyoroti potensi besar ekonomi biru di Indonesia yang belum sepenuhnya dioptimalkan.

Pada Indonesia Development Forum 2023 di Batam, Kepulauan Riau, Suharso mengungkapkan bahwa meskipun potensi ekonomi biru sangat besar, baru beberapa persen saja yang telah dieksploitasi di seluruh dunia.

Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memproyeksikan nilai tambah ekonomi biru global mencapai US$30 triliun pada 2030, dan ekspor barang berbasis laut sudah mencapai US$1,3 triliun pada tahun 2020.

Bahkan saat pandemi Covid-19, ekspor produk laut hanya mengalami penurunan 3,2%. Jika potensi ekonomi biru dioptimalkan, manfaatnya melibatkan keuntungan ekonomi, perlindungan habitat dan biodiversitas, serta penurunan emisi gas rumah kaca hingga 20%.

Indonesia Sebagai Negara Kepulauan

Indonesia memiliki keunggulan dengan memiliki 56-58% terumbu karang dunia, terutama di Raja Ampat, Papua, dan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur. Suharso menekankan bahwa kapasitas terumbu karang ini bahkan dapat mencapai 20 kali lipat dari luas hutan yang sama. Dengan optimalkan potensi ini, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam pemanfaatan ekonomi biru.

Proyeksi ekonomi biru termasuk penciptaan 12 juta lapangan kerja pada 2030, energi terbarukan 40 kali lebih besar pada 2050, dan peningkatan ketersediaan pangan berbasis laut enam kali lipat pada 2050. Keuntungan investasi laut yang berkelanjutan diperkirakan mencapai US$15,5 triliun pada 2050.

Indonesia memiliki luas laut teritorial sebesar 290 ribu kilometer persegi, yang menjadi jalur perdagangan internasional melalui tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Potensi di Laut Natuna mencakup gas sebanyak 222 Trillion Cubic Feet (TCF) dan potensi perikanan 504 ribu ton per tahun.

Selain Natuna, wilayah lain seperti Selat Malaka, Teluk Cendrawasih, Selat Capalulu, dan banyak lagi memberikan potensi besar bagi ekonomi biru berkelanjutan di Indonesia.

Pengelolaan ekonomi biru yang berkelanjutan di berbagai wilayah ini bukan hanya akan memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga akan melibatkan perlindungan lingkungan, pelestarian biodiversitas, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan memanfaatkan potensi ini secara optimal, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan.

Exit mobile version