Berempat.com – Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2018 tumbuh sebesar 5,27%. Dengan demikian pertumbuhan pada kuartal II ini lebih besar dibanding pada kuartal I yang tumbuh 5,06% years on years (yoy). Bahkan, pertumbuhan kuartal II 2018 kebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat 5,01%.
“Pertumbuhan ini lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Mudah-mudah ini bisa dipertahankan,” ujar Kepala BPS Kecuk Suhariyanto kepada awak media di kantornya, Senin (6/8).
BPS juga mencatatkan kenaikan harga komoditas migas dan non-migas di pasar iternasional secara umum, baik secara kuartal (qoq) maupun (yoy). Kecuk memaparkan, salah satunya terjadi kenaikan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) yang saat ini mencapai US$ 70,08 per barel.
Harga tersebut lebih tinggi 11.20% dibanding kuartal I 2018 atau sebesar US$ 63,02 per barel. Bahkan, naik 49,85% dibandingkan kuartal II 2017 yang saat itu sebesar US$ 46,77 per barel. Menurut Kecuk, kenaikan yang cukup signifikan tersebut cukup berpengaruh pada perekonomian Indonesia.
Kecuk pun memaparkan beberapa data terkait ekspor yang dilakukan Indonesia. Tercatat, pada kuartal II 2018 ini eskpor Indonesia ke China mencapai 15,22%, lalu ekspor ke AS mencapai 10,57%, dan ke Singapura mencapai 5,27%.