Berempat.com – Indonesia kini memiliki kipas-kipas raksasa layaknya di Belanda. Kipas-kipas itu tak lain adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (2/7). Jokowi menyebut lahan 100 hektare yang telah terpasang 30 turbin dengan ketinggian 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter tersebut sebagai ‘kebun angin’.
“Mengucap Bismilah saya resmikan PLTB 75 megawatt ini,” ujar Jokowi sembari menekan sirene tanda diresmikannya ‘kebun angin’ Sidrap.
Tujuan dibangunnya PLTB ini, terang Jokowi, agar bisa membuat tarif listrik semakin murah. Karena PLTB tak membutuhkan bahan bakar fosil layaknya PLTU. “Karena ini tidak perlu ada suplai seperti PLTU yang setiap hari bakar batu bara,” imbuhnya.
Selain di Sulawesi, Jokowi pun mengungkapkan bahwa pembangunan PLTB akan terus dikembangkan di beberapa wilayah lain, seperti di Jawa hingga ke wilayah Timur Indonesia yang punya potensi.
“Di Jawa bagian selatan dan timur, informasi yang saya terima sangat bagus untuk membangun PLTB. Memang, investasi seperti ini awalnya tinggi, tapi lama kelamaan akan semakij murah,” terangnya.
Apabila nantinya proyek pembangkit listrik baru ini sudah selesai, Jokowi yakin akan dapat menciptakan iklim kompetisi karena membuat harga semakin turun dan bisa menciptakan daya saing.
“Kompetisi akan membuat harga listrik semakin turun, nanti akan ada daya saing terutama industri kita dengan negara lain. Arahnya ke sana,” jelasnya.
Jokowi pun menjelaskan, pemerintah membangun pembangkit listrik angin ini untuk meningkatkan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 23% dari total baruan energi nasional pada 2025.
Saat ini sebanyak 30 turbin yang terpasang pada PLTB Sidrap telah menghasilkan energi listrik untuk Sistem Sulawesi Bagian Selatan. Pembangkit yang berlokasi di Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan ini menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 40% dan menyerap sekitar 1150 tenaga kerja.
Selain PLTB Sidrap, kelistrikan di Sulawesi Bagian Selatan juga akan dipasok oleh PLTB Tolo, Jenepoto milik Independent Power Producer (IPP) berkapasitas besar yakni 72 MW di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.