Berempat.com – PT PLN terus berupaya mengaliri listrik ke pulau terluar di Indonesia, seperti di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Sejauh ini, terdapat 13 desa di Kabupaten Natuna telah mendapat pasokan listrik dari PLN. Bahkan, terdapat 6 lokasi di antaranya yang sudah 24 jam dialiri listrik.
Saat ini sudah 90% desa desa di Natuna yang diterangi listrik. Menurut Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN Wiluyo Kusdwiharto, untuk bisa menerangi 13 desa di Kabupaten Natuna, PLN harus berinvestasi sebesar Rp 23 miliar.
Dengan membangun infrastruktur kelistrikan di Natuna, ungkap Waluyo, dapat membantu pemerintah dalam mengakselerasi berbagai program yang sedang digulirkan.
“Seperti pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-pulau, penjagaan kawasan pertahanan di Natuna, dan peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan,” ujar Wiluyo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/5).
Selain itu, ia juga menyebut program penjagaan kawasan pertahanan di Natuna yang dapat lebih optimal dengan adanya infrastruktur listrik tersebut. Termasuk pelayanan kesehatan dan sekolah yang dapat melayani masyarakat lebih optimal setelah listrik dapat menyala 24 jam di sana.
Adapun sistem kelistrikan Natuna dipasok dari sistem pembangkit terisolasi yang memiliki daya sebesar 10,55 MW dengan beban puncak sebesar 5,46 MW. Hal ini membuktikan bahwa cadangan daya di Natuna aman dengan adanya surplus daya sebesar 5,09 MW.
Sebagai informasi, Provinsi Kepulauan Riau memiliki 5 kabupaten, 2 kotamadya, 66 kecamatan yang memiliki 416 desa. Saat ini, rasio desa berlistrik di Kepulauan Riau mencapai 80,77% (336 desa telah dialiri listrik). Menurut rencana, 80 desa akan segera dipasoki listrik dalam kurun 2018-2019.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengatakan jika terdapat 2.840 pulau di Kepulauan Riau. Dan dari 385 pulau yang berpenghuni, 60 di antaranya telah berlistrik. Ia pun berharap PLN bisa segera menerangi seluruh pulau di Kepulauan Riau pada 2019 mendatang.
“Hal ini sesuai dengan Nawacita Presiden RI untuk mewujudkan pembangunan daerah terluar, tertinggal dan terdepan. Wajah terdepan harus hebat. Bandara, jalan, pelabuhan, pendidikan, kesehatan harus bagus,” ujarnya.