Sering berkumpul dengan anggota komunitas distro, membuat Ading Nuryadin berobsesi untuk mengejar kesuksesan yang sama dalam bisnis produksi kaus distro. Pria yang akrab disapa Ading ini membangun bisnis produksi kaus distro dengan merek Skumanick.
Dalam mengembangkan bisnisnya, ia menerapkan teknik pemasaran secara online dengan pelayanan yang siap tanggap. Pelayanan secara online tersebut bisa diakses melalui www.bandargarmen.com. Agar lebih profesioanal, Ading melengkapi bisnisnya yang berkembang di bawah bendera CV. Banda Niaga Indonesia dengan mengurus legalitas hukum yang terdaftar dalam Persekutuan Komaditer nomor registrasi 10.20.3.47.08410.
Terjun dalam bisnis kaus distro, menurut Ading sangat menguntungkan dan mudah untuk memulainya. Maka dari itu banyak kalangan anak muda merintis usaha ini. Selain itu, kelebihan produk distro adalah barang yang dijual tidak mudah basi dan tidak mudah rusak seperti halnya bisnis makanan, sehingga tidak memiliki risiko besar. Target pasar jelas untuk kalangan anak muda yang memiliki gaya hidup dan tidak sensitif harga.
Produk
Pada awalnya Skumanick identik dengan produk kaus distro. Namun seiring besarnya keinginan konsumen, saat ini Ading memproduksi beberapa model pakaian distro seperti kaus berkerah, kaus raglan (lengan ¾ ), kemeja, hingga jaket. Diakui Ading, modelnya lebih mengarah kepada konsumen pria, meskipun begitu produk Skumanick juga cocok dipakai konsumen wanita. Produk-produk Skumanick tersedia dalam ukuran M, L, dan XL.
Harga kaus distro Skumanick terbilang sangat murah, berkisar Rp 35.500 untuk ukuran M, Rp 37.500 ribu ukuran L dan Rp 39.500 untuk XL. “Tetapi harga itu untuk pembelian minimal 2 lusin,” tambah Ading. Pembelian di bawah 2 lusin dikenakan harga Rp 50 ribu per piece.
Keunggulan
Kaus Skumanick bukan hanya terkenal karena harga yang lebih murah, tetapi juga cukup populer dalam hal kualitas. Bahan yang digunakan 100% Katun Combed standar kaus distro, yang dibeli Ading langsung dari pabrik di Bandung hingga Jakarta. Selain itu, kualitas produk juga terlihat dari jahitan teknik rantai pada kaus yang rapi.
Sementara dari segi desain, Skumanick juara dalam hal keragaman desain dan motif gambar kaus. “Seminggu sekali, kita selalu mengeluarkan desain-desain baru. Totalnya 60 desain baru setiap minggu,” ungkap pria usia 26 tahun ini.
Koleksi desain kaus distro Skumanick umumnya bertema tulisan atau grafiti, ilustrasi, dan monster. Kualitas desain kaus sangat berkelas dan memiliki cita rasa seni yang tinggi karena ditangani langsung oleh para tim desain grafis yang sangat profesional. Selain itu, setiap desain biasanya terbatas untuk 60 pieces saja sehingga kaus distro Skumanick pun semakin eksklusif.
Tak hanya itu, kualitas sablon juga terjamin baik dan awet karena Ading menggunakan teknik sablon manual. Yakni jenis sablon superwhite, rubber, plastisol, separasi disesuaikan dengan desain kaus. Bukan sistem transfer paper ataupun printer DTG seperti yang kebanyakan digunakan produsen kaus distro lainnya.
Satu lagi keistimewaan Skumanick yang tidak didapat dari produk-produk kaus distro lainnya adalah adanya hangtag dan label merek eksklusif dalam bentuk gelang dan gantungan kunci. “Biasanya label merek produk lain dalam bentuk kertas, tapi label produk saya bentuknya multifungsi dan sangat modis, sehingga bisa dipakai untuk bergaya,” tandas Ading.
Strategi Marketing
Sejak awal Ading memasarkan produk dengan membuka peluang keagenan yang ditawarkan lewat berbagai media promosi. Mulai dari penyebaran brosur hingga website untuk memperluas ekspansi pasar.
Syarat keagenan yang diterapkan Ading sangat mudah. Konsumen cukup membeli 2 lusin kaus Skumanick ukuran M, dengan nilai belanja sebesar Rp 840.000. “Konsumen bisa memilih desain sendiri sesuai selera. Jadi dalam satu kali pembelian bisa mendapatkan bemacam-macam desain gambar pada kaus,” jelas Ading.
Ading juga menawarkan paket usaha mulaid ari Rp 900 ribu yang akan mendapatkan 24 kaos distro ukuran M, L dan XL. Paket Sampel yang terdiri dari 6 kaos distro Rp 300 ribu dan 12 kaos distro Rp 600 ribu ukuran M, L dan XL.
Dengan keunggulan dan strategi promosi yang matang, kini Ading sukses melebarkan sayap bisnisnya hingga ke seluruh Indonesia. “Saat ini agen saya sudah mencapai puluhan dan tersebar hingga ke pelosok Indonesia,” ungkapnya. Tak heran dalam sebulan ia mampu mengeluarkan ratusan pieces kaus distro dan model pakaian distro lain.