Top Mortar tkdn
Home Bisnis Pemerintah Genjot Peran Perempuan dalam Ekspor dan Perdagangan Nasional

Pemerintah Genjot Peran Perempuan dalam Ekspor dan Perdagangan Nasional

0
Pemerintah Genjot Peran Perempuan dalam Ekspor dan Perdagangan Nasional (Dok Foto: Kemendag)

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan pentingnya Peran Perempuan dalam pembangunan ekonomi dan sektor perdagangan nasional. Menurutnya, Peran Perempuan sebagai agen perubahan sangat krusial dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ia mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk terus bermimpi besar dan tidak ragu mengambil ruang dalam ekosistem ekonomi tanah air.

“Perempuan Indonesia harus berani bermimpi besar. Pemerintah siap hadir mendampingi setiap langkah yang diambil perempuan dalam berkarya. Teruslah belajar, bangun jaringan, dan dorong produk unggulan kalian menembus pasar yang lebih luas,” ujar Wamendag Roro saat berbicara dalam diskusi panel CNBC Indonesia Top Women Fest 2025 bertajuk “Perempuan Penggerak Ekonomi” di Sarinah, Jakarta, Sabtu (24/5).

Acara tersebut menghadirkan 100 peserta dan sejumlah tokoh perempuan inspiratif seperti Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Isyana Bagoes Oka, serta Direktur Utama Widya Esthetic Clinic Ayu Widyaningrum yang hadir secara daring. Dalam kesempatan itu, keempat perempuan ini dianugerahi penghargaan sebagai “Inspiring Woman Leader”.

Perempuan, UMKM, dan Masa Depan Ekonomi

Lebih lanjut, Wamendag Roro menjelaskan bahwa Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan peran perempuan dalam sektor perdagangan melalui program strategis. Salah satunya adalah peluncuran SheTrades Outlook Indonesia yang digelar bersama International Trade Centre (ITC) pada Agustus 2024, dengan tujuan memetakan hambatan dan merancang kebijakan pemberdayaan perempuan yang lebih tepat sasaran.

Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi perempuan terhadap pasar tenaga kerja mencapai 38,3 persen pada 2023. Sebagian besar dari mereka aktif di sektor informal, UMKM, dan pertanian. Hal ini menegaskan bahwa perempuan bukan hanya konsumen aktif, tapi juga pelaku usaha, inovator, dan pemimpin di bidang ekonomi kreatif.

“Perempuan terlibat di berbagai lini ekonomi, mulai dari usaha rumah tangga, pertanian keluarga, hingga industri kreatif digital. Namun, partisipasi di sektor formal dan peran kepemimpinan masih perlu ditingkatkan agar kontribusinya lebih tercermin dalam indikator ekonomi nasional,” jelasnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran perempuan di sektor UMKM, yang menurut data dimiliki oleh 64,5 persen perempuan. Oleh karena itu, dukungan pemerintah terhadap UMKM tidak hanya meningkatkan daya saing nasional, tapi juga memperkuat posisi perempuan dalam roda ekonomi.

Namun, Roro tidak menampik masih ada tantangan besar, seperti akses terbatas terhadap pelatihan, pembiayaan, dan pasar. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor demi menciptakan kesetaraan peluang bagi perempuan dalam mengembangkan potensi ekonominya.

Fasilitasi Pelatihan dan Akses Pasar Global bagi Perempuan UMKM

Salah satu bentuk dukungan konkret yang dilakukan Kemendag adalah melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP). Lembaga ini rutin mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM terkait prosedur ekspor-impor, penetapan harga ekspor, hingga strategi pemasaran internasional.

Selain pelatihan tatap muka, Kemendag juga membuka akses pelatihan daring agar dapat menjangkau UMKM di seluruh pelosok Indonesia. Tak hanya itu, perwakilan perdagangan Indonesia di 33 negara ditargetkan untuk aktif melakukan penjajakan bisnis (business matching) setiap hari. Program ini melibatkan pembina UMKM dari BUMN dan swasta untuk mempertemukan pelaku usaha lokal dengan calon pembeli luar negeri.

“Lewat kegiatan ini, kami ingin membuka jalan bagi produk Indonesia memasuki pasar global. Hasilnya, pada April 2025 saja, potensi transaksi yang tercatat mencapai USD 43,74 juta atau setara Rp722,76 miliar,” pungkas Roro.

Exit mobile version