Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong agar pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, lebih banyak melibatkan platform digital lokal dalam setiap program yang dijalankan. Langkah ini dianggap penting sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap pengembangan platform digital karya anak bangsa, yang memiliki dampak luas, terutama dari sisi ekonomi.
Fiki Satari, Staf Khusus Menteri Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif KemenKopUKM, mengemukakan empat alasan utama mengapa platform digital lokal harus diutamakan dalam agenda nasional. Pertama, dengan memberdayakan platform lokal, UKM memiliki peluang untuk menjadi penyedia produk dan jasa yang dibutuhkan pemerintah dan BUMN.
Empat Alasan Utama Mengutamakan Platform Digital Lokal
Fiki mengapresiasi langkah pemerintah yang telah mengalokasikan 40 persen belanja dari Kementerian dan Lembaga untuk menyerap produk dalam negeri. Melibatkan platform lokal dalam inisiatif ini diyakini akan menghidupkan kembali bisnis pelaku usaha dalam negeri.
“Langkah ini akan meningkatkan pendapatan mereka dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput. Kita semua ingat peran platform digital lokal dalam mengkonsolidasikan UMKM untuk berpartisipasi dalam program Bela Pengadaan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah),” ujar Fiki dalam pernyataan resminya, Kamis (15/08).
Kedua, lanjut Fiki, keterlibatan platform lokal akan meningkatkan efisiensi bisnis tanpa mengorbankan jangkauan yang lebih luas. Menurutnya, platform digital telah membuktikan memiliki infrastruktur dan jaringan yang solid, memungkinkan layanan didistribusikan lebih efisien dan menjangkau masyarakat di wilayah terpencil.
“Platform lokal memiliki keunggulan karena lebih memahami secara mendalam kondisi dan situasi di Indonesia,” kata Fiki.
Ketiga, dari perspektif inovasi dan adaptasi teknologi, platform lokal sudah disesuaikan dengan karakteristik masyarakat Indonesia. Hal ini memudahkan pengguna dalam mengakses layanan yang ditawarkan oleh platform lokal, sehingga program pemerintah dapat berjalan lebih efektif dan relevan.
Keempat, penggunaan platform digital lokal juga menunjukkan kedaulatan digital Indonesia, dengan tetap menjaga kerahasiaan data pengguna aplikasi. Hal ini perlu ditonjolkan di kancah internasional agar platform asing tidak mudah masuk ke Indonesia, seperti yang terjadi pada TEMU, platform digital asal China yang dinilai mengancam pelaku usaha dalam negeri, terutama UMKM.
“Saya sangat berharap pemerintah akan terus melibatkan platform lokal dalam program-program yang melibatkan masyarakat secara luas,” tutup Fiki.