Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis MenKopUKM Ajak UKM Tembus Pasar Modal melalui IPO

MenKopUKM Ajak UKM Tembus Pasar Modal melalui IPO

0
MenKopUKM Ajak UKM Tembus Pasar Modal melalui IPO (Foto, Sumber: KemenkopUKM)

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, terus mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk meningkatkan kelas dan memperluas sumber pendanaan melalui Initial Public Offering (IPO) di pasar modal.

“Bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), kami berupaya agar UKM dapat berkembang lebih besar. Tidak terus-menerus berada di level kecil dan menengah,” ujar MenKopUKM Teten Masduki dalam Forum Pasar Modal yang merupakan bagian dari program SME IPO, hasil kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dan BEI di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (17/7).

IPO adalah metode penggalangan dana di mana perusahaan pertama kali menjual sahamnya kepada publik melalui pasar modal.

Target 10 UKM IPO Tahun Ini

Lebih lanjut, Menteri Teten menargetkan 10 UKM dapat melakukan IPO tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, KemenKopUKM bersama BEI akan gencar melakukan sosialisasi untuk mendorong UKM melantai di bursa.

“Kami bersepakat untuk proaktif. Salah satunya dengan acara ini untuk mengajak UKM agar tidak takut masuk bursa,” ujar Menteri Teten.

Dalam kesempatan ini, Menteri Teten juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah menawarkan berbagai solusi bagi UKM untuk melaksanakan IPO, termasuk membentuk holding usaha.

“Saya mengajak usaha sejenis untuk membuat holding, sehingga bisa melakukan IPO bersama dan mempercepat proses. Sesuai dengan Papan Akselerasi di Bursa, ini agar lebih cepat dan tidak sendiri-sendiri. Kami ingin UKM dapat berdampingan untuk IPO, selain menggandeng investor,” jelasnya.

Pentingnya IPO untuk UKM

Menteri Teten menekankan pentingnya IPO untuk UKM agar dapat mengembangkan kapasitas usaha menjadi lebih besar.

“UKM bisa mendapatkan pembiayaan lebih murah dan besar di Pasar Modal untuk mempercepat pertumbuhan. Jadi ayo semangat untuk naik kelas melalui IPO,” tambahnya.

Di lokasi yang sama, Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan bahwa sudah ada 44 perusahaan skala kecil dan menengah yang melantai di bursa melalui papan akselerasi sejak 2019.

“BEI telah membuat papan perdagangan khusus bagi perusahaan kecil dan menengah, yaitu Papan Akselerasi. Saat ini ada 44 perusahaan, dan satu perusahaan sudah naik kelas ke Papan Pengembangan pada November 2023,” kata Iman.

Menurut Iman, aset perusahaan di Papan Akselerasi berkisar di atas Rp10 miliar hingga sekitar Rp250 miliar. Bagi UKM dengan aset di bawah angka tersebut, dapat memanfaatkan Securities Crowdfunding untuk pembiayaan.

Selain itu, Iman menuturkan bahwa BEI memiliki IDX Incubator di Jakarta, Surabaya, dan Bandung untuk membantu perusahaan belajar proses IPO.

“IDX Incubator menyediakan fasilitas bagi perusahaan yang ingin belajar tentang IPO, termasuk membuat laporan keuangan dan bertemu investor. Kami juga menjembatani perkenalan dengan profesi pendukung pasar modal,” jelasnya.

Sementara itu, Plt. Deputi Bidang UKM, Temmy Satya Permana, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara KemenKopUKM dan BEI pada 2023, yaitu program SME IPO untuk pendampingan UKM memasuki ekosistem pasar modal.

Program SME IPO mencakup forum pasar modal, pelatihan, coaching clinic, dan business matching. Tahun ini, Forum Pasar Modal dilaksanakan di Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Jakarta, dengan 250 perusahaan UKM yang hadir, direkomendasikan oleh KADIN, HIPMI, IDX Incubator, serta binaan KemenKopUKM.

“Selama ini persepsi bahwa masuk bursa sulit dan mahal masih ada. Kami berharap program ini dapat mengubah pola pikir tersebut dan mendorong UKM kita untuk naik kelas, mandiri, dan berdaya saing,” tutup Temmy.

Exit mobile version