Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Pemerintah Serius Digitalisasi UMKM Melalui QRIS untuk Peningkatan Ekonomi Nasional

Pemerintah Serius Digitalisasi UMKM Melalui QRIS untuk Peningkatan Ekonomi Nasional

0
Pemerintah Serius Digitalisasi UMKM Melalui QRIS untuk Peningkatan Ekonomi Nasional

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah serius dalam mendorong digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penerapan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS merupakan sistem pembayaran berbasis kode QR yang memiliki standar nasional, dan saat ini telah digunakan oleh lebih dari 30 juta pelaku UMKM.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan hal ini dalam acara pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 di Hall B, JCC Senayan Jakarta pada Kamis (27/7/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Perry menyatakan bahwa target BI adalah menerapkan QRIS bagi 45 juta pelaku UMKM. Hingga saat ini, sebanyak 30 juta UMKM telah menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran yang efisien.

“Dengan adanya digitalisasi ini, UMKM dapat memperoleh pembayaran dengan cepat dan efisien. Mari kita tingkatkan industri kreatif Indonesia melalui inovasi yang ada,” ujar Perry.

Perry juga menekankan bahwa Bank Indonesia tidak dapat mewujudkan hal ini sendirian. Untuk mencapai tujuan tersebut, BI menjalin kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kemenkop dan UKM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), serta pihak terkait lainnya.

“Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan perusahaan teknologi finansial (fintech) juga menjadi mitra strategis kami dalam mendorong pertumbuhan UMKM. Selain itu, kami juga melibatkan para desainer dan pihak terkait lainnya untuk menciptakan sinergi yang kuat demi kemajuan UMKM,” tambahnya.

Penerapan digitalisasi QRIS pada UMKM juga membuka peluang untuk melakukan business matching dengan eksportir dan importir di luar negeri. Hal ini akan membantu UMKM dalam mengembangkan pasar ekspor dan mengimpor produk secara lebih efisien dan terstruktur.

“KKI telah tumbuh dari tahun ke tahun dan menjadi ajang yang membanggakan bagi UMKM dalam memajukan perekonomian Indonesia serta mencetak pemimpin bangsa,” ungkap Perry.

Pada tahun ini, terdapat 280 UMKM yang berpartisipasi dalam KKI, dengan dukungan dari 21 lembaga keuangan dan melibatkan 89 business matching dengan lima agregator secara nasional.

Dengan semakin luasnya penerapan QRIS dan digitalisasi UMKM, diharapkan sektor UMKM dapat berkembang pesat, berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia, dan menciptakan lapangan kerja baru. Keberhasilan ini tentunya akan menjadi pencapaian gemilang bagi industri kreatif Indonesia serta memperkuat pilar ekonomi kerakyatan.

Exit mobile version