Kementerian Perindustrian terus memfasilitasi kerja sama antara pelaku industri skala besar dengan sektor industri kecil menengah (IKM). Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan rantai pasok yang terintegrasi sehingga mendongkrak daya saing produk nasional.
“Salah satunya yang kami inisiasi adalah kemitraan antara PT. Terang Dunia Internusa (United Bike) dengan IKM alat angkut,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih pada Forum Group Discussion (FGD) tentang Penguatan Peran IKM Alat Angkut dalam Industri Sepeda di Bogor, Kamis (3/12).
Dirjen IKMA menjelaskan, pihaknya mendorong pelaku IKM alat angkut untuk merebut peluang dalam upaya memenuhi kebutuhan komponen sepeda maupun aksesorisnya. Hal ini sekaligus menjalankan target pemerintah guna mengakselerasi program substitusi impor di sektor industri.
“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan Bapak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ke pabrik United Bike beberapa waktu lalu,” ungkapnya. Di samping itu, Kemenperin ingin lebih menggenjot produktivitas industri dalam negeri, termasuk sektor IKM, utamanya yang terkena dampak pandemi Covid-19.
“Tahun ini, kita menyaksikan lonjakan minat masyarakat Indonesia yang membawa kebaikan terhadap pertumbuhan industri sepeda dalam negeri,” ujarnya. Namun, pemenuhan kebutuhan komponen sepeda dan aksesorisnya dari rantai pasok global merupakan tantangan yang harus dihadapi industri sepeda di tanah air dalam mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Selama ini, guna mencari pemasok yang tepat, industri sepeda memerlukan akses informasi mengenai keberadaan dan kemampuan industri komponen dalam negeri. Padahal, saat ini terdapat 350 pelaku IKM alat angkut yang tersebar di sentra-sentra produksi, yang telah menjadi pemasok bagi industri otomotif nasional sebagai tier 2 dan tier 3.
“Sehingga dapat dikatakan bahwa IKM alat angkut telah mampu untuk menyuplai komponen yang memenuhi standar kualitas industri secara konsisten, sehingga memiliki potensi untuk dapat berperan di dalam rantai pasok industri sepeda nasional,” paparnya. Oleh karena itu, diperlukan langkah cepat untuk menjembatani pertemuan kebutuhan industri sepeda dengan kemampuan IKM dalam mendukung industri sepeda dalam negeri.
Wujud implementasinya, Kemenperin memfasilitasi penandatanganan MOU dan MOA antara PT. Terang Dunia Internusa dengan PT. Laksana Tekhnik Makmur. Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal dalam terciptanya sinergi antar pelaku industri lokal yang saling menopang, serta sebagai pemicu untuk industri kecil dan menengah yang potensial lainnya dalam mengambil langkah yang sama.
Dirjen IKMA menyampaikan apresiasinya kepada PT. Terang Dunia Internusa atas komitmennya dalam mendukung pemenuhan komponen dan aksesoris sepeda oleh industri dalam negeri khususnya dari sektor IKM. “Kami berharap momen ini dapat menjadi langkah awal dalam penguatan peran IKM dalam industri sepeda sehingga akan lebih banyak lagi upaya kemitraan yang memiliki teknologi maju dengan akses besar, mampu mentransfer kemampuan dan membuka pintu pasar bagi IKM,” tegasnya.
Lebih lanjut, kerja sama ini menjadi tonggak baru dalam upaya meningkatkan perekonomian negara lewat IKM, terutama yang erat kaitannya dengan industri sepeda. “Dengan adanya kemitraan tersebut, diharapkan dapat memberi dampak positif bagi para pelaku industri sepeda lewat kualitas supply chain yang terjaga, Quality Control yang lebih mudah, serta membantu dalam hal penyerapan tenaga kerja,” pungkasnya.