Suskes mengembangkan Takoyakiku yang diminati mitra, Anton Prananta merintis usaha kemitraan Ini Boba sejak Oktober 2019.
“Awalnya banyak mitra-mitra Takoyakiku yang menanyakan usaha minuman, untuk pendamping camilan takoyaki. Maka saya berinisiatif memenuhi permintaan tersebut,” paparnya.
Tantangan membangun usaha ini terutama untuk pemesanan calon mitra di wilayah Indonesia Timur.
“Karena mahalnya ongkir dan estimasi barang sampai ke lokasi. Jadi untuk repeat order bahan bakunya susah, padahal peminatnya banyak,” ujar Pria kelahiran Jakarta, 8 Januari 1976 yang hobi membaca buku ini.
Di awal membuka gerai pertama kali ia mengeluarkan modal Rp3 juta dan balik modal hampir 2 bulan. Menurut Anton usaha kemitraan Ini Boba modalnya terjangkau dan cepat balik modal, tidak ada biaya-biaya lagi, seperti biaya franchise fee dan royalti fee. Selain itu usaha mudah dijalankan oleh siapapun, walaupun belum pernah berjualan.
“Ini Boba ada 6 varian rasa yaitu Boba thai tea, green tea, red velvet, tiramisu, cappucino dan taro. Harga jualnya Rp 10rb / cup dengan margin 50%,” jelasnya
Anton memasarkan usaha kemitraannya melalui beberapa marketplace dan medsos dan saat ini mitranya dari seluruh Indonesia.
“Saya banyak menggunakan FB ads dan Instagram ads dan rata-rata saya mendapat 5 mitra baru per bulan,” jelasnya.
Omset usaha kemitraan ini menurut Anton rata-rata bisa mencapai Rp15 juta. Namun di saat pandemi ini, mitra-mitranya banyak yang tidak bisa berjualan, otomatis pesanan bahan baku juga berkurang. Untuk itu, ia melakukan penjualan via Go Food untuk gerai usahanya.
“Saya berharap, semakin banyak mitra yang bergabung dan bisa membuka usaha, untuk menambah penghasilan keluarga. Dan saya juga berharap bisa mengurangi angka pengangguran dengan memberikan peluang usaha ini,” jelas pria yang memiliki motto usaha “Nikmati setiap proses bisnis yang sedang kita jalani, terus semangat. InsyaAllah akan sukses.”
