Bertambahnya jumlah sepeda motor setiap tahun sudah pasti akan diikuti oleh meningkatnya kebutuhan perlengkapan untuk pengendara. Seperti diungkap Ketua Sentra Otomotif Indonesia, Adirizal Nizar, bahwa kebutuhan perlengakapan pengendara seperti helm, sarung tangan, jaket dan lain sebagainya juga akan naik seiring dengan semakin bertambahnya jumlah pengendara baru yang memang membutuhkan berbagai perlengkapan tersebut.
Di samping pengendara baru, perlengkapan tersebut juga tetap diperlukan oleh para pengendara lama yang memang sudah harus mengganti perlengkapan berkendaranya terutama bagi mereka yang setiap hari menggunakan sepeda motor sebagai penunjang aktivitasnya. Seperti dikatakan Pengamat Wirausaha Yadi Budi Setiawan, karena fungsi yang sangat vital dan sangat penting dari barang-barang tersebut, maka usaha perlengkapan bikers prospeknya sangat cerah.
Investasi. Bagi Anda yang tertarik menjalankan usaha pelengkapan pengendara motor namun tidak tahu harus memulai dari mana tidak perlu khawatir. Karena saat ini banyak sekali tawaran kerja sama baik itu sistem waralaba maupun kemitraan sebagi Distributor, Agen atau Reseller. Selain kemudahan dalam menjalankan usaha, akan banyak nilai positif yang diperoleh Terwaralaba (Distributor, Agen, Reseller) dengan mengambil peluang kerja sama yang ditawarkan pemilik merek (Pewaralaba).
Dari beberapa pelaku usaha waralaba perlengkapan pengendara yang diliput Peluang Waralaba, rata-rata pemilik usaha tidak mau memberatkan para calon Mitra yang ingin bergabung. Selain modal masih terjangkau, beberapa pelaku usaha juga tidak mengharuskan Mitranya untuk melakukan minimal pembelian pada pembelian berikutnya.
Seperti yang diterapkan oleh Kesembilan Motor. Usaha perlengkapan pengendara yang dimiliki oleh Martin Mario ini tidak memberikan syarat yang menyulitkan untuk para Mitranya. Calon Mitra hanya dikenakan biaya investasi awal sebesar Rp 1,5 juta dan secara otomatis Mitra akan terdaftar dan mendapatkan potongan harga untuk setiap pembelian produk yang dilakukannya. Hal serupa juga dilakukan olah produsen tas dan sepatu khusus untuk pengendara 7Gear. Dengan modal hanya sekitar Rp 3-15 juta Mitra sudah bisa menjadi Distributor dari produk tas maupun sepatu khusus untuk pengendara sepeda motor yang diproduksi 7Gear.
Balik Modal. Walaupun investasi yang dikeluarkan cukup bervariasi, namun bisa dibilang balik modal yang dirasakan sangat cepat. Hal tersebut terjadi karena memang permintaan untuk perlengkapan pengendara sepeda motor ini sangatlah besar. Tengok saja apa yang disampaikan Mario, dengan investasi sebesar Rp 1,5 juta Mitra Kesembilan Motor dapat balik modal hanya dalam waktu satu bulan.
Yang lebih mengejutkan lagi ialah apa yang dialami oleh Jesika, salah satu Distributor TM Helmet. Dengan modal usaha sebesar Rp 150 juta, wanita yang membuka outlet di Jl. Podomoro, Pontianak ini sudah bisa balik modal pada bulan ke-6. Padahal dari perhitungan Tomi pemilik TM Helmet, dengan modal sebesar Rp 150 juta Mitranya diperkirakan akan bisa balik modal dalam jangka waktu sekitar satu tahun. “Karena permintaan perlengkapan pengendara terutama helem di Pontianak sangat tinggi maka saya mampu balik modal dalam waktu lebih cepat dari yang ditetapkan oleh Pewaralaba,” ungkap Jesika. Selain balik modal yang relatif cepat, keuntungan yang diperoleh Jesika sebagai Distributor TM Helmet juga bisa dibilang besar. Dalam satu bulan keutungan yang diperolehnya dari berjualan perlengkapan pengendara bisa mencapai 50%.
Standar SNI. Bagi Anda yang ingin mulai mejalankan usaha perlengkapan pengendara, perlu mengetahui tentang peraturan-peraturan yang ditetapkan Pemerintah seputara bidang otomotif. Salah satunya adalah Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 40/2009 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk perlengkapan pengendara seperti helem. Seperti dikatakan Adirizal Nizar Peraturan Pemerintah (PP) seputar penggunaan helem berlogo SNI perlu juga diperhatikan oleh para pelaku usaha perlengkapan pengendara. Karena memang saat ini kesadaran masyarakat tentang keselamatan dalam berkendara juga sudah mulai meningkat.
Hal tersebut diamini oleh Tomi pemilik TM Helmet yang merupakan produsen helm merek MV Star. Guna mendukung program pemerintah dan juga untuk memberikan keamanan kepada setiap pengendara, helem yang diproduksi Tomi sudah mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan oleh pelaku usaha ialah perkembangan tren produk pengendara motor. Misal saja helem, kini banyak berkembang helem dengan berbagai gaya. Begitu juga dengan jaket, sepatu, sarung tangan maupun tas yang trennya memang sangat cepat berubah. Menurut Pengamat Marketing Mada Azhari, bila pelaku usaha ingin mendapatkan perhatian dari para konsumen maka sebaiknya mereka harus mengikuti perkembangan tren perlengkapan pengendara yang ada. Dengan terus mengikuti tren yang ada maka konsumen bisa mendapatkan banyak pilihan seputar produk pengendara yang mereka butuhkan.